GridPop.ID - Belanja online belakangan ini menjadi kebiasaan baru yang marak dilakukan masyarakat.
Terlebih sejak pandemi covid-19 menyerang dan membuat banyak orang memilih untuk tetap di rumah saja.
Ditambah lagi saat ini banyak toko-toko online (online shop) yang menawarkan harga lebih murah.
Begitu pun dari pihak perusahaan e-commerce yang rutin menggelar event promo besar-besaran untuk menarik minat para konsumen.
Bisanya, promo besar-besaran itu kompak dilaksanakan di tanggal kembar seperti pada hari Kamis (11/11/2021) kemarin.
Di tanggal-tanggal seperti itu, pihak e-commerce biasa memberikan penawaran menarik mulai dari gratis ongkos kirim (ongkir), diskon barang, hingga cashback.
Tak jarang, masyarakat menggunakan kesempatan itu untuk membeli barang-barang berharga murah.
Seperti yang diceritakan oleh seorang kurir yang tengah viral di media sosial ini.
Dilansir melalui Sosok.ID, cerita kurir tersebut salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @makassaar_info.
Dalam unggahan itu, sang kurir menceritakan bahwa ia harus mengantarkan paket yang dibayar dengan sisten Cash On Delivery (COD).
Namun di dalam perjalanan, ia harus menyusuri hutan rimba yang jaraknya lumayan jauh.
Yang membuat sang kurir miris adalah saat ia mengetahui harga barang di dalam paket tersebut.
"Halo guys, jauh-jauh ke gunung, cuma COD berapa nih guys, cuma Rp 153 perak," ujarnya.
Lebih syok lagi saat sang kurir memgetahui bahwa isi paket tersebut ternyata hanya sebuah permen.
"Tahu enggak isinya apa? Nih permen," lanjutnya.
Curhatan pilu kurir paket itu pun viral dan menuai banyak reaksi dari netizen dunia maya.
Sementara itu, kabar yang viral tersebut juga mendapat tanggapan langsung dari Kepala Desa Clapar tempat paket unik itu dipesan.
Dilansir dari Tribun Video, pada Sabtu (13/11/2021), Kepala Desa Clapar, Somad membenarkan bahwa pemesan sebutir permen itu adalah warganya.
Ia mengatakan, pesanan sebutir permen seharga Rp 153 itu benar-benar telah disampaikan kurir ke alamat pemesan di Desa Clapar.
Ia menyebut yang memesan permen sebutir itu adalah perempuan muda.
Namun ia tak mengetahui bagaimana warganya itu bisa memesan hanya sebutir permen karena belum bertemu langsung dengan warganya itu.
Ia pun tak mengetahui motif wanita itu memesan sebutir permen yang nilainya tak seberapa.
Yang jelas, pesanan itu, meski tak seberapa nilainya sudah diterima oleh pelanggan.
Ia tak tahu apakah pemesan membayar permen itu sesuai harga yang tertera di toko atau memberikan kelebihan ke kurir yang jauh-jauh mengantarnya.
Terlepas dari motif pemesan permen itu, ia memuji sikap kurir yang mau bertanggung jawab mengantarkan pesanan tanpa memandang jenis dan nilai barangnya.
GridPop.ID (*)