Dilansir dari Kompas.com, ternyata ada penjelasan yang lebih dalam dan ini bersifat ilmiah.
1. Pengembang-biakkan yang selektif
Nenek moyang kita tanpa disadari kemungkinan besar berpartisipasi dalam pembiakan selektif, dengan membunuh anjing yang sifatnya agresif atau sering menyerang dan menggigit.
Anjing yang berbakat untuk berburu dan setia, akan dipelihara dan dirawat dengan baik. Hal ini tentu meningkatkan peluang reproduksi yang sukses.
Ketika anjing mendapatkan makanan dan tempat berlindung yang aman serta nyaman, maka anjing akan memberikan imbalan pada tuannya dalam bentuk "kepatuhan" atau "kesetiaan".
Seiring dengan hilangnya kebiasaan berburu dan manusia semakin nyaman dan menetap, proses domestikasi ini bergeser menjadi sebuah persahabatan.
2. Perilaku bawaan
Nenek moyang anjing adalah serigala yang hidup secara berkelompok, untuk bertahan hidup di alam liar, serigala harus percaya dan kooperatif.
Pemimpin serigala atau sang alfa, bertanggung jawab sampai sakit parah atau terlalu tua untuk melakukan kemampuan terbaiknya dan akhirnya ditantang oleh serigala yang lebih kuat untuk kemajuan seluruh kelompok.
3. Ikatan sosial
Ikatan sosial yang dimediasi oleh tatapan, serta membelai dan berbicara, meningkatkan kadar oksitosin, hormon bahagia, baik pada manusia dan anjing.
Hormon ini berperan dalam proses penjinakkan anjing, terkait dengan perasaan keterikatan dan kepercayaan diri, yang pada akhirnya memfasilitasi pembentukan kesetiaan dan cinta dalam hubungan emosional.
GridPop.ID (*)