GridPop.ID - Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) memang kerap menimpa perempuan, termasuk seorang ibu rumah tangga asal Tiongkok ini.
Sudah 3 tahun sejak membina rumah tangga dengan suaminya, Li mengalami KDRT.
Mengejutkannya, Li tidak mau cerai karena suaminya ganteng.
Ia takut, ketika cerai nanti bakal susah mendapatkan pengganti yang memiliki paras rupawan seperti suaminya sekarang.
Melansir dari Mirror Online dan Ohbulan.com begini kisah rumah tangga Li.
Pasangan ini berkenalan melalui teman mereka.
Mereka pun jatuh cinta pada pandangan pertama.
Dua bulan kemudian, mereka memutuskan untuk membangun rumah tangga.
Namun tak lama setelah menikah, pasangan ini mulai terlibat pertengkaran. Keduanya kerap bertengkar karena perselisihan paham.
Li mengungkapkan awalnya suaminya hanya mengeluarkan kata-kata kasar. Namun lama kelamaan, sang suami mulai melakukan KDRT.
Hubungan mereka pun semakin renggang.
"Saya tidak menyangka bahwa dia akan memukul dan menendang saya." ujar Li.
Setiap kali sang suami meminta maaf, Li pasti langsung memaafkannya.
Seorang sumber mengungkapkan orangtua dan keluarga sudah menasihati Li agar cerai saja dengan sang suami.
Namun, Li enggan cerai dengan suaminya.
Di sisi lain, sang suami mengaku sudah tidak tahan dengan sikap Li yang pencemburu.
Sang suami mengungkapkan Li selalu memintanya melaporkan segalanya kepada Li setiap kali dia keluar rumah.
Jika tidak, Li akan menuduhnya berselingkuh dengan wanita lain.
Maka dari itu, dia ingin cerai tetapi Li bersikeras tidak mau berpisah.
Li tak mau bercerai karena menurutnya suaminya terlalu ganteng.
"Suami saya sangat ganteng, jika saya bercerai, susah cari yang tampan seperti dia," tutur Li.
Diketahui, Li kini sedang hamil dan sang suami berjanji akan menjaga Li dan bayi yang berada dalam perutnya dengan baik.
Di kesempatan itu, suami Li juga berharap istrinya itu akan memberi kepercayaan dan tidak berprasangka buruk terhadap dirinya.
Li pun mengiyakan syarat dari suaminya tersebut.
"Saya bersedia menyetujui semua syarat suami." kata Li.
GridPop.ID (*)