Find Us On Social Media :

Jadi Gunung Berapi Tertinggi ke-3 di Indonesia, Gunung Semeru Disebut-sebu Jadi Paku Bumi Pulau Jawa yang Ditancapkan Para Dewa, Ini Kisahnya!

By Lina Sofia, Senin, 6 Desember 2021 | 17:21 WIB

Gunung Semeru

GridPop.ID - Gunung Semeru kini tengah menjadi pusat perhatian.

Gunung Semeru baru saja mengalami erupsi yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) kemarin hingga meluluh lantahkan wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Ekologi (PVMBG) Andiani, disebutkan guguran awan panas mengarah ke daerah Besuk Kobokan.

Pihak PVMBG sampai saat ini terus memantau situasi di lapangan, dan juga dalam proses pengecekan jarak luncur awan panas.

Bicara soal Gunung Semeru, ternyata ada fakta menarik yang harus Anda ketahui mengenai gununga berapi tertinggi ke tiga di Indonesia ini.

Melansir GridHot.ID dari Intisari-Online, menurut kitab Tantu Pagelaran peninggalan Kerajaan Majapahit menyebutkan jika Batara Guru memerintahkan Dewa Wisnu untuk mengisi pulau Jawa dengan manusia.

Namun karena Pulau Jawa dikisahkan masih mengambang di lautan luas, Jawa terombang-ambing dan terus berguncang.

Para dewa kemudian memutuskan memaku Pulau Jawa dengan gunung sebagai pakunya.

Konon, gunung yang dipilih adalah Gunung Mahameru di India, yang kemudian dipindahkan ke atas Pulau Jawa.

Awalnya gunung tersebut diletakkan di bagian barat, tapi hal tersebut membuat bagian timur pulau Jawa terangkat, kemudian gunung dipindahkan ke bagian timur.

Baca Juga: 'Napas Ngos-ngosan', Korban Selamat Erupsi Gunung Semeru Harus Lari hingga 13 KM Demi Selamatkan Nyawa, Situasi Saat Bencana Terjadi Diceritakan Bak Kiamat

Sayangnya ketika dibawa ke arah timur, serpihan gunung tercecer, mengakibatkan terjadinya jajaran pegunungan di pulau Jawa memanjang dari barat ke timur.

Meski begitu walaupun sudah dipindahkan ke timur, pulau Jawa tetap miring.

Para dewa pun memutuskan memotong sebagian gunung kemudian menempatkannya di bagian barat laut.

Bagian utama gunung Mahameru yang konon menjadi tempat bersemayamnya Dewa Shiwa, kini lebih dikenal sebagai gunung Semeru.

Kini, Semeru menjadi tujuan pendakian para pendaki lebih-lebih ketika musim liburan tiba.

Gunung ini terletak di Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.

Para pendaki menyukai gunung Semeru karena bentuknya yang kerucut dan panorama yang indah.

Ternyata, gunung ini juga sakral bagi umat Hindu karena dipercaya, Semeru adalah tempat bersemayam para dewa.

Tidak heran, umat Hindu menempatkan gunung di wilayahnya sebagai tempat suci, contohnya Gunung Agung yang menjadi tempat suci bagi umat Hindu di Bali.

Legenda umat Hindu mengatakan Dewa Wisnu membawa gunung Semeru dengan menjelma menjadi kura-kura raksasa, dan Dewa Brahma menjadi ular raksasa yang membelitkan tubuhnya pada gunung dan badan kura-kura sehingga gunung dapat diangkut dengan aman.

Baca Juga: Tak Tega Tinggalkan Ibunya Seorang Diri, 2 Korban Erupsi Gunung Semeru Ini Ditemukan Meninggal Dunia dalam Keadaan Berpelukan di Dapur Rumah, Keluarga Ungkap Fakta Dibaliknya

Sayangnya ketika Semeru sudah menancap di sisi timur, Pulau Jawa masih terombang-ambing, sehingga puncak Semeru dipotong lagi dan diletakkan di sisi barat, yang menjadi Gunung Penanggungan.

Semeru juga merupakan gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia, menyusul Gunung Kerinci (3805 mdpl) dan Rinjani (3726 mdpl).

Pendakian Gunung Semeru dari basecampt Ranu Pane terbilang ramah bagi pendaki sampai pos Kalimati, karena medannya tidak begitu terjal walaupun jarak yang ditempuh mencapai 18 kilometer.

Meski begitu pendakian menuju Mahameru terbilang ilegal karena tidak direkomendasikan oleh pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Hal ini karena status Waspada Semeru yang sewaktu-waktu bisa melontarkan lava pijar ke arah puncak.

Seperti baru-baru ini Gunung Semeru dikabarkan erupsi, aktivitas vulkanik Gunung Semeru meningkat, Sabtu (4/12/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.

Melansir dari Bobo.ID, erupsi adalah proses pelepasan material dari gunung berapi. Material tersebut bisa dalam bentuk lava, gas, abu, dan lain-lain.

Material ini nantinya akan dilepaskan ke atmosfer atau ke permukaan bumi dalam jumlah tidak menentu.

Erupsi terjadi karena adanya pergerakan magma dari dalam perut bumi.

Pergerakan magma disebabkan oleh kuatnya tekanan gas dari dalam perut bumi yang secara terus menerus hingga mendorong magma untuk keluar.

Baca Juga: Terlambat Selamatkan Diri Saat Terjadi Erupsi Gunung Semeru, Penambang Pasir Ini Nyaris Celaka, Kondisinya Bikin Merinding

GridPop.ID (*)