GridPop.ID - Entah bernasib mujur atau malah dianggap sial, yang jelas pria ini mengalami kejadian luar biasa.
Betapa tidak, ia tiba-tiba saja menemukan uang bernilai fantastis menyelinap masuk ke dalam rekeningnya.
Bukannya senang, pria yang diketahui bernama Muhammad Abdul Qadir ini justru mengaku ketakutan.
Kira-kira ada apa ya?
Dilansir GridPop.ID dari Grid.ID pada 11 Januari 2021, Muhammad Abdul Qodir diketahui merupakan seorang penjual es krim.
Ia tinggal di sebuah pemukiman kumuh Organi di Kota pelabuhan Karachi, Pakistan.
Penghasilannya per hari hanya sebesar 3 Pounsterling (sekitar Rp 59 ribu).
Namun secara mengejutkan, ia tiba-tiba mendapatkan segepok uang yang jika ditotal bernilai Rp 277 miliar.
Ia menemukan uang senilai Rp 277 miliar itu mengendap di rekeningnya selama setahun.
Uang miliaran itu tentu bisa menjadikannya miliader dadakan yang hidup serba mewah.
Sayangnya ia tidak pernah mengetahuinya, dan sialnya ia mengetahui di rekeningnya ada uang 'bergepok-gepok' setelah ditangkap oleh pihak berwajib.
Mengutip The Guardian, Qadir diamankan oleh petugas dari Federal Investigation Agency (FIA).
Ia di tangkap dan ditanyai tentang nasibnya berbulan-bulan sebagai miliarder.
Alih-alih ingin hidup mewah, bahkan Qadir saja tidak mengetahui apapun soal uang bejibun di dalam rekeningnya.
"Saya adalah orang paling tidak beruntung di dunia, ketika saya mengetahui uang dalam jumlah besar, uang tersebut sudah tidak ada lagi," ucap Qadir dalam sebuah wawancara.
"Mengapa saya harus menghabiskan hidup dalam kondisi yang menyedihkan ini jika saya memiliki uang miliaran di akun saya?" Katanya.
Menurut keterangan FIA, mereka tengah menyelidiki setidaknya 77 rekening bank, yang dibuat atas nama pekerja, penjaga keamanan dan warga lain yang tak terjangkau haknya.
Uang tersebut diduga berasal dari mantan Presiden Asif Ali Zadari, dengan nilai lebih dari Rp 4,3 trilliun untuk pencucian uang.
Sejak dua tahun lalu, bank Negara Pakistan rupanya sudah diberi tahu FIA tentang transaksi mencurigakan di bank Qadir antara tahun 2014-2015.
Dalam keterangan Qadir saat diminta keterangan FIA, akun miliknya dibuat dari salinan kartu sah identitasnya, namun ia tak tahu keberadaan uang tersebut.
Sederhananya, ia tak pernah melakukan transaksi karena Qadir mengaku tak bisa menulis.
Cerita tentang uang miliaran di rekening Qadir ini justru membuatnya makin miskin.
Menurutnya, ia tak bisa kembali menjual eskrim lantaran cerita tentangnya menyebar ke lingkungan sekitarnya.
"Orang-orang mulai mengejek saya dengan mengatakan, Lihatlah seorang miliarder menjual eskrim," kata Qadir.
Selain itu, ibunya juga khawatir soal cerita yang menyebar, bisa saja menghasut para penculik untuk menangkap Qadir.
Meski demikian, petugas dari FIA belum bisa mengkonfirmasi soal rekening milik Qadir tersebut terlibat dalam pencucian uang.
Tak cuma Qodir, rejeki nomplok rupanya juga pernah menjatuhi seorang pria di Korea Selatan.
Diwartakan Kompas.com, pria tersebut menemukan setumpuk uang senilai 110 juta won atau sekitar Rp 1,3 miliar di dalam kulkas bekas yang dibelinya.
Seperti diberitakan MBC News, uang itu dia temukan dalam plastik transparan yang ditempel di bawah lemari pendingin.
Semuanya dalam bundel 50.000 won (Rp 613.057), yang merupakan denominasi won tertinggi di Korea Selatan.
Ketika orang lain mungkin akan tergoda memiliki harta sebanyak itu, pria yang tidak disebutkan identitasnya itu ke polisi.
Dikutip IB Times 14 Agustus 2021, dia menyerahkan uang senilai Rp 1,3 miliar tersebut pada 6 Agustus 2021.
Saat ini, kepolisian setempat tengah melakukan pencarian siapa pemilik sebelumnya, termasuk perusahaan pengirimnya.
Berdasarkan UU kepemilikan dan penemuan barang hilang Korea, jika pemilik aslinya tak ditemukan, pria itu bisa menyimpan uangnya setelah dipotong pajak 22 persen.
Jika ternyata si pemilik diketahui, maka lelaki tersebut masih bisa mendapatkan 5-20 persen sebagai kompensasi menemukan.
Namun jika uang itu ternyata berkaitan dengan sindikat kejahatan, maka negara akan menyitanya sebagai barang bukti.
Praktik menyimpan uang di dalam kulkas merupakan hal umum di Korea Selatan, menurut laporan yang diterbitkan Korea Times pada 2016.
Saat itu, banyak orang kaya menyimpan uangnya di pendingin kimchi, karena suku bunga bank begitu rendah.
"Kebanyakan mereka menyimpannya karena merasa bunga yang didapatkan begitu kecil," ujar Jang Min, pejabat di Bank of Korea.
GridPop.ID (*)