Jadi itulah mengapa masyarakat lebih menyukai pengobatan seperti Ningsih Tinampi, ditipu dengan efek placebo.Mereka dijanjikan peningkatan kontrol diri, percaya diri dan perbaikan kesehatan.Namun perlu diingat, efek itu bersifat semu karena tidak menyasar sumber asli penyakit.Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur juga sempat mengimbau masyarakat lebih cerdas memilih pengobatan, tak sekadar ikut-ikutan.IDI meminta masyarakat memilih pengobatan yang teruji secara ilmiah. "Masyarakat harus banyak belajar dan mencari tahu referensi tentang pengobatan yang baik dan terbukti secara ilmiah, jangan hanya ikut-ikutan saja," kata Ketua IDI Jawa Timur Sutrisno ketika dikonfirmasi, Senin (10/2/2020) dikutip dari laman kompas.com.Pernyataan itu menanggapi viralnya pengobatan alternatif yang dilakukan Ningsih Tinampi di Pasuruan, Jawa Timur. Pengobatan Ningsih, kata Sutrisno, tak tergolong pengobatan medis. "Mungkin ada jalur lain untuk pengobatan, tapi yang jelas bukan jalur medis," jelas dia.Sutrisno mendesak Dinas Kesehatan Jawa Timur bersinergi dengan sejumlah pihak untuk melindungi masyarakat. Terlebih, ada banyak metode pengobatan yang berkembang di masyarakat. "Dinas Kesehatan punya wewenang untuk menilai metode pengobatan yang berkembang di masyarakat untuk melindungi masyarakat," jelasnya.
Baca Juga: Ajaib! Rumah Ini Tetap Berdiri Kokoh saat Abu Vulkanik Gunung Semeru Menerpa, Pemilik Beberkan Kunci Amalan Mulia IniGridPop.ID (*)