GridPop.ID - Abdul Rosyid adalah satpam yang selamat dari sambaran petir di sebuah perusahaan di Cilincing, Jakarta Selastan.
Video tersambarnya Abdul Rosyid sempat viral di media sosial.
Pasca selamat dari insiden sambaran petir tersebut, Abdul Rosyid pun menceritakan kisahnya.
Diakui pria 35 tahun itu, saat tersambar petir ia sudah memasrahkan hidup dan matinya kepada sang Pencipta.
Kejadian itu terjadi saat dirinya sedang berpatroli di perusahaan tempatnya bekerja. Waktu kejadian sekira pukul 18.30 WIB.
Waktu itu hujan deras disertai dengan banyak suara petir yang terdengar.
"Kalau yang saya bawa waktu itu payung, HT di pundak kiri, sama HP. HP masih on (aktif) enggak ada komunikasi, saya pegang, jalan aja, ya udah keadaannya spontan (tersambar petir)," kata Abdul di Jakarta Timur, Senin (27/12/2021), dikutip dari Tribun Jakarta via TribunWow.com.
Saat itulah dirinya tersambar petir. Ia mengaku saat tersambar petir dirinya langsung jatuh dalam keadaan telungkup.
Dirinya mengaku masih sadar beberapa saat setelah petir itu dengan telak mengenai dirinya., namun ia tak bisa menggerakkan badannya.
Beruntung, rekan-rekan Abdul dengan sigap langsung menuju ke arahnya dan memberikan pertolongan pertama hingga Abdul berhasil dilarikan ke Rumah Sakit Pelabuhan Koja, Jakarta Utara.
Terkait insiden yang menimpa Abdul, seorang peneliti sekaligus Guru Besar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Dr Dipl Ing Ir Reynaldo Zoro menjelaskan penyebab sambaran petir tersebut.
"Mungkin itu mitos ya seolah frekuensi ponsel dan HT dengan petir itu nyambung, enggak ya. (Frekuensi) ponsel dan HT itu GHz (gigahertz) sedangkan petir maksimalnya hanya 100 MHz (megahertz), jadi tidak nyambung," kata Reynaldo saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/12/2021)
Ia menyebutkan justru payung dan truklah menjadi easy target bagi lidah petir,
"Pemakaian payung menyebakan sasaran bertambah tinggi sehingga memungkinkan lebih mudah tersambar petir, karena lebih dekat ke lidah petir," ujarnya.
Berdasarkan analisisnya, truk-truk besar di sekitar lokasi juga bisa menjadi titik sambar petir, khususnya di daerah pertambangan.
"Melihat ada tiang di samping belakang dan truk besar di depannya, yang bersangkutan ada di daerah sambaran petir," jelas dia.
"Sehingga final jump dari lidah petir lebih dekat ke yang bersangkutan dengan payungnya," sambungnya.
GridPop.ID (*)