Melihat situasi ini, Li meminta istrinya untuk membayar biaya kerugian semuanya sebesar 150.000 yuan (Rp 335 juta) selama lebih dari 10 tahun menikah.
Meski itu awalnya hanya ancaman untuk istrinya agar mengurunkan niat cerai, tetapi Vuong masih saja bersikeras untuk bercerai.
Hal itu membuat Li dan orang tuanya sangat sedih.
Tak tahan lagi menlihat situasi tersebut Li menggugat istrinya ke pengadilan.
Pada bulan Desember 2021, Pengadilan Rakyat Distrik Dong Nam, Kota Chongqing, China menolak gugatan Li.
Pengadilan menyatakan bahwa kelahiran anak bukanlah hasil yang tak terelakkan dari pernikahan, dan wanita bukanlah alat untuk menghasilkan keturunan.
Warga negara memiliki hak untuk memiliki anak, dan pada saat yang sama memiliki kebebasan untuk memilih atau tidak memiliki anak.