Menurut undang-undang China, suami dan istri memiliki hak yang sama dalam hal reproduksi.
Ketika terjadi konflik, pihak laki-laki tidak boleh menuntut haknya bertentangan dengan kehendak pihak perempuan.
Perempuan diprioritaskan oleh hukum untuk melindungi hak-haknya jika terjadi konflik.
Dari perspektif pembagian sosial dan struktur fisiologis, perempuan tidak hanya mengambil tanggung jawab lebih untuk merawat dan membesarkan anak, tetapi kehamilan, persalinan, dan menyusui semua ditanggung oleh perempuan sendiri.
Oleh karena itu, perempuan diprioritaskan oleh hukum untuk melindungi hak-haknya ketika konflik muncul.
Ketika keputusan pengadilan dibuat, mayoritas pendapat menyatakan setuju.
Namun, ada juga yang mengkritik Vuong jika tidak ingin punya anak, dia perlu membuat pernyataan dengan suaminya sejak awal agar keduanya bisa sepakat.
GridPop.ID (*)