Find Us On Social Media :

Gelontorkan Rp 300 Ribu untuk Bayar Taksi Online, Wisatawan Asal Bekasi Ini Gigit Jari Tak Bisa Masuk ke Ancol Gegara Hal Ini

By None, Senin, 3 Januari 2022 | 10:02 WIB

Ilustrasi Ancol

GridPop.ID - Seorang pengunjung asal Bekasi harus gigit jari saat berkunjung ke Ancol dengan tujuan ingin berlibur.

Pengunjung tersebut tak mendapatkan tiket masuk ke Anocol.

Seorang petugas terus mengeluarkan pengumuman dari balik pos pantau Gerbang Timur Ancol, Jakarta Utara.

Petugas itu berteriak, meminta para pengunjung yang tak memiliki tiket untuk segera meninggalkan kawasan Pintu Timur Ancol karena menyebabkan kemacetan.

"Yang enggak punya tiket silakan melanjutkan perjalanan Anda, tidak ada motor atau mobil yang berhenti di bahu jalan karena mengganggu arus lalu lintas lainnya," kata petugas.

Petugas tersebut berulang kali menyampaikan imbauan.

Sekira pukul 10.35 WIB, kemacetan masih terjadi karena sejumlah pengunjung yang masih berusaha membeli tiket secara online.

Beberapa pengunjung memarkirkan mobil mereka sambil berharap tiket masih tersedia. Namun, petugas kembali menegaskan bahwa tiket hari ini hanya bisa dibeli satu hari sebelumnya.

Persediaan tiket hari ini sudah habis terjual dan tak ada harapan lagi untuk masuk ke Ancol bagi mereka yang tak memiliki tiket.

"Yang sudah memiliki tiket silakan masuk, yang belum silakan melanjutkan perjalanan Anda, karena kami hanya melayani pembelian tiket secara online H-1.

Baca Juga: Pantas Nekat Nikah Beda Agama, Ternyata Ini Profesi Suami Artis Cantik Pemeran si Manis Jembatan Ancol, Intip Rumah Mewahnya yang Sukses Curi Sorotan Netizen!

Hari ini kuota sudah penuh, disiapkan tiket online-nya yang sudah punya tiket. Untuk pembelian tiket hari ini sudah penuh," kata petugas Ancol.

Mendengar pengumuman itu, Agus terduduk bersama tiga orang anaknya. Mereka datang dari Bekasi Timur untuk pergi berlibur ke Ancol.

Mereka sengaja datang ke Ancol untuk merasakan liburan Tahun Baru 2022. Namun, informasi terkait penjualan tiket online itu tak menjangkau Agus dan keluarganya.

"Kecewa, saya jauh-jauh ke sini bawa anak-anak tapi enggak tahunya tiketnya harus lewat online," kata dia saat ditemui Kompas.com di Gerbang Timur Ancol.

Agus mengatakan, dari Bekasi Timur, dia memesan dua taksi online untuk rombongan delapan orang keluarganya dengan biaya Rp 300.000 untuk satu kali perjalanan.

Namun, sampai di Ancol, dia harus memangku dagu karena kesempatan untuk berlibur tak bisa didapatkan.

Ini bukan kali pertama dialami Agus. Dia mengaku pernah datang saat Ancol membuka operasional terbatas dengan larangan membawa anak di bawah 12 tahun.

Peristiwa yang sama dia alami karena Agus kebetulan membawa anaknya yang berusia di bawah 12 tahun.

"Eh sekarang udah bisa, tiketnya yang enggak ada," kata Agus.

Pria paruh baya ini mengatakan, liburannya bersama anak-anak hari ini yang seharusnya membuat senang justru bikin hati jengkel.

Baca Juga: Idan Separo Tutup Usia karena Derita Diabetes, Begini Perjalanan Karier sang Komedian: Jadi Badut Ancol hingga Bentuk Grup Lawak Bareng Daus Mini

Uang ratusan ribu rupiah untuk transportasi pun dirasa sia-sia. Mau ganti destinasi pun dia keburu mangkel, jengkel oleh kebijakan yang dia nilai tak memikirkan orang yang jauh-jauh datang untuk berlibur.

"Udahlah kita pulang aja, ibaratnya sudah keburu jengkel," kata dia.

Menurut Agus, banyaknya wisatawan yang tidak mendapat tiket merupakan akibat kurangnya sosialisasi yang dilakukan manajemen Ancol kepada pelanggan mereka.

Kerugian waktu dan uang untuk transportasi dia rasakan dan berujung kekecewaan mendalam.

"Harapan saya sih, mudah-mudahan Ancol bisa kasih tiket langsung juga, karena kan (kasus penyebaran) corona sudah mendingan, kenapa harus lewat online dan dibatasi," kata dia.

Agus tak sendiri. Ada Adi dan pasangannya dari Cilandak, Jakarta Selatan, yang juga tak bisa masuk ke Ancol lantaran tak memiliki tiket.

Adi datang menggunakan KRL disambung dengan taksi online.

Saat ditemui Kompas.com, Adi bersama pasangannya duduk di trotoar Gerbang Timur sambil memesan taksi online.

Mereka pun akhirnya pulang setelah harapan bisa menghabiskan akhir pekan di Ancol tak terkabul karena aturan pembatasan.

"Kita enggak tahu tiketnya online," ucap Adi.

GridPop.ID (*)

Baca Juga: Tolak Pemberian Uang dari Hotman Paris, Nelayan di Pantai Ancol Pulang ke Rumah Hanya dengan Membawa Uang Rp 30 Ribu 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kekecewaan Agus Sekeluarga, Naik Taksi dari Bekasi Habis Rp 300.000, tapi Gagal Liburan di Ancol"