Find Us On Social Media :

Mantan TKI dan Penyintas Human Trafficking, Maizidah Salas Berbagi Cerita Pengalamannya Sempat Jadi Korban hingga Bangkit dari Keterpurukan

By None,Lina Sofia, Sabtu, 8 Januari 2022 | 13:22 WIB

Maizidah Salas, penyintas Human Trafficking

Setelah mengalami berbagai masalah saat menjadi TKI, Bu Salas akhirnya mendapat pekerjaan di pabrik dengan penghasilan yang lumayan.

Baca Juga: Seenak Jidat Renggut Keperawanan Putri Tiri, Ayah Sambung Malah Nglunjak Minta Dilayani 3 Kali Seminggu hingga Anaknya Hamil, Pengakuannya pada Polisi Bikin Emosi

“Saya lalu menyewa apartemen bersama teman sedesa yang dulu juga tertipu bersama saya. Apartemen kami gunakan untuk menampung teman-teman yang sedang kena masalah.

Apartemennya memang hanya punya satu kamar. Saya memberi mereka makan, mencarikan pekerjaan, dan sedikit uang. Meski hanya bisa membantu sedikit, sayasenang. Dari situ saya melihat, TKI resmi juga banyak yang bermasalah," cerita ibu tiga anak ini.

Usai empat tahun bekerja secara ilegal, Bu Salas akhirnya ditangkap dan ditahan, kemudian dideportasi ke Indonesia.

Saat kembali ke Wonosobo, ia membentuk Solidaritas Perempuan Migran Wonosobo (SPMW) dan menjadi ketua.

Karena jumlah anggotanya semakin banyak, akhirnya komunitas itu berganti nama Kampung Buruh Migran (KBM).

"Kebanyakan korban Human Trafficking adalah perempuan. Nah, disitu, saya memberikan pendampingan dan edukasi kepada mereka lewat KBM," ujar Bu Salas.

Komunitas para penyintas Human Trafficking tersebut biasanya mengadakan diskusi atau sesi sharing yang membahas program pemerintah, pelatihan, simpan pinjam, dan membuat usaha-usaha kecil.

Maizidah Salas diketahui menikah di usia 16 tahun sehingga tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.

Namun hal itu tidak membuat semangatnya untuk meraih impian hilang begitu saja.

Usai dideportasi dan kembali ke Wonosobo, ia mengambil kejar paket C di Jakarta dan berhasil mendapatkan gelar sarjana Hukum Perdata dari Universitas Bung Karno.

Ia bahkan berhasil untuk mendapatkan beasiswa S2 di Jerman.

Kini Bu Salas juga aktif di Serikat Buruh Migran Indonesia yang berupaya melakukan advokasi pencegahan perdagangan manusia serta membantu perancangan Undang-Undang tentang Penempatan dan Perlindungan TKI hingga pembuatan revisi undang-undang tersebut.

Wah, Kawan Puan, sosok Bu Salas ini sungguh inspiratif sekali ya!

Artikel ini telah tayang di Parapuan.co dengan judul "Maizidah Salas, Penyintas Human Trafficking Pendiri Kampung Buruh Migran"

Baca Juga: Curiga Keponakannya Nangis Sesenggukan, Paman Syok Berat Usai Buka Pintu Rumah hingga Dapati Hal Ini, Kelakuan Bejat Ayah Kandung Selama 1,5 Bulan Terbongkar 

GridPop.ID (*)