GridPop.ID - Mendengar nama Rhoma Irama, semua pasti sudah tak asing lagi dengan karya musik dangdutnya.
Betapa tidak, ayah dari Ridho Rhoma ini bisa dikatakan membuat musik dangdut dikenal di Indonesia hingga saat ini.
Mengenalkan musik dangdut hingga bisa dinikmati semua kalangan, tak heran ia pun dijuluki sebagai Raja Dangdut.
Namun siapa sangka dibalik itu semua, Rhoma Irama ternyata juga mudah menangis.
Ya, diakuinya Raja dangdut Rhoma Irama ini memiliki satu lagu yang selalu bisa membuatnya menangis.
Saat berbincang dengan Irfan Hakim, Gilang Dirga, dan Ramzi, Rhoma Irama memang mengaku dirinya adalah sosok yang mudah menangis dalam berbagai kesempatan.
"Saya tuh kalau gembira nangis, ada hal yang sensitif nangis, kadang-kadang lagi sholat nangis, lagi ceramah nangis, lagi pidato nangis, lagi ada kebahagiaan nangis," kata Rhoma seperti dikutip dari Kompas.com.
"Enggak tahu kenapa, saya ini gampang nangis. Apa kebanyakan air mata saya ini? Latihan saja, latihan, kadang-kadang baru intro saja saya sudah nangis, saya langsung ke belakang," lanjutnya.
Ramzi mencoba mencairkan suasana dengan sedikit bergurau pada Raja Dangdut tersebut.
"Kalau deal harga gak nangis kan pak Haji?," tanya Ramzi diikuti tawa yang lain.
Rhoma Irama bahkan menyebut ada satu lagu berjudul "Sebujur Bangkai" yang tak bisa dibawakannya karena selalu membuatnya menangis.
Alhasil, ayah Ridho Rhoma ini tak pernah membawakan lagu tersebut di atas panggung.
"Dan itu bertahun-tahun tidak pernah saya bawakan di pentas. Tapi lama-lama akhirnya bisa," ujarnya.
Lagu tersebut juga termasuk karya yang paling sulit diciptakan Rhoma Irama.
Pentolan grup Soneta ini menangis selama tiga hari proses rekamannya.
Proses rekaman "Sebujur Bangkai" baru terselesaikan setelah Rhoma Irama tak menggunakan perasaan saat menyanyikannya.
Rupanya lagu Sebujur Bangkai yang membuat Rhoma Irama mudah meneteskan air mata ketika rekaman dan tampil di atas panggung.
"Itu tahu enggak lagu Sebujur Bangkai? Itu selama beberapa puluh tahun, saya tidak bisa menyanyikannya. Waktu rekaman lagu Sebujur Bangkai, sampai itu tiga malam, itu berarti tiga kali," curhar Rhoma.
"Hari pertama ga bisa karena nangis. Begitu juga hari kedua, ga bisa karena nangis. Begitu hari ketiga saya ga pakai perasaan, baru jadi tuh lagu, dan itu bertahun-tahun tidak pernah saya bawakan di pentas. Tapi lama-lama akhirnya bisa. Saya juga ga tahu kenapa," terangnya.
Sebagai informasi, di tahun 1970-an jagat musik Indonesia sempat terpecah.
Penggemar dangdut dan rock saat itu beberapa kali terlibat kerusuhan dalam sebuah konser.
Dilansir dari Grid.ID, dalam kesempatan yang lain, Rhoma Irama yang beraliran musik dangdut mengaku juga terlibat perselisihan dengan Benny Soebardja yang mewakili musik rock.
Lewat chanel youtube Rhoma Irama Official, Ikang Fawzi sebagai bintang tamu, menanyakan sejarah pertikaian antara dangdut dengan rock pada masa itu.
Rhoma lalu mengungkap peristiwa sebenarnya.
Menurut Rhoma, perselisihan disebabkan sebuah majalah menulis berita wawancaranya dengan gitaris band rock Giant Step, Benny Soebardja.
" Benny Soebardja di sebuah majalah waktu itu mengatakan, "dangdut musik tai (maaf)". Saya sebagai komandan musik dangdut, waktu itu bilang, hei, "rock itu terompet setan". Waktu itu saya siap pasang badan," ujar Rhoma.
Akan tetapi, menurut Rhoma Irama, persoalan itu adalah sebuah strategi dagang dari majalah tersebut.
GridPop.ID (*)