GridPop.ID - Peribahasa malu tercoreng di kening mungkin cocok menggambarkan situasi Kades Bantarwaru, Soleh.
Bagaimana tidak, gegara kecerobohannya kini Soleh harus menanggung malu sendiri.
Melansir dari Tribunnews.com, Kades Bantarwaru itu tak sengaja mengunggah foto alat vital di status WhatsApp.
Padahal, niat hati Soleh adalah membuat status soal tahajud atau semacam wiridan.
Kejadian ini terjadi pada Kamis (6/1/2022) pukul 23.56 WIB.
Foto tangkapan layar status WA tersebut begitu cepat menyebar di media sosial dan menjadi perbincangan publik.
Setelah viralnya foto tersebut, pihak Kecamatan langsung mendatangi Balai Desa Bantarwaru untuk mengklarifikasi kejadian tersebut.
"Kemarin saya sudah datang ke Balai Desa untuk menanyakan"
"jadi sebenarnya dia itu orang gagap teknologi," ujar Camat Gantar, Winaryo kepada Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler, Selasa (11/1/2022).
Menurut Winaryo, sang Kades salah mengklik foto alat vital dan tidak sengaja membagikannya di status WhatsApp pribadinya.
"Setelah sadar foto itu langsung dihapus karena memang beliau awalnya tidak bermaksud membagikan foto itu,"
"salah klik karena pukul 24.00 malam juga," ujar dia.
Setelah kejadian itu, sang Kades telah membuat video klarifikasi berisi permintaan maaf.
Soleh menyebutkan bahwa foto alat vital tersebut adalah untuk konsumsi pribadi.
"Dengan ini saya ingin menjelaskan bahwa foto atau gambar tersebut sesungguhnya untuk konsumsi pribadi," katanya melalui rekaman video dikutip dari Tribun Jabar.
Soleh menjelaskan, foto alat vital tersebut tidak sengaja tersebar murni karena kesalahan pribadinya.
Soleh awalnya bertujuan ingin mengunggah foto lain, namun justru foto tersebut yang terunggah.
Meski sudah dihapus, foto tersebut masih tersebar luas sampai dengan saat ini.
"Saya atas nama pribadi maupun Kuwu (Kades) Bantarwaru ingin meminta maaf kepada masyarakat."
"Terutama masyarakat di wilayah Bantarwaru dikarenakan adanya hal tersebut menjadi viral dan mencoreng nama baik saya pribadi dan masyarakat umumnya, khususnya masyarakat Desa Bantarwaru," ungkapnya.
Kedepannya, Soleh berjanji akan menjadikan peristiwa itu sebagai bahan pelajaran agar tidak kembali terulang.
"Demikian klarifikasi ini saya buat semoga bisa memberikan jawaban dan saya sekali lagi memohon maaf sebesar-besarnya," tambahnya.
Camat Gantar pun sangat menyayangkan kejadian tersebut bisa terjadi, terutama dilakukan pejabat publik yang menjabat sebagai kepala desa.
Pihaknya juga membuat surat edaran agar para Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya yang ada di Kecamatan Gantar untuk bijak dalam bermedia sosial.
Kejadian yang dialami Kepala Desa Bantarwaru diharapkan tidak terulang kembali dikemudian hari.
"Bahwa kejadian ini harus dijadikan sebagai pengalaman berharga agar tidak terjadi lagi,"
"meskipun ini faktor kelalaian seseorang karena gagap teknologi," ujar dia.
GridPop.ID (*)