Find Us On Social Media :

Geger Tradisi Lingkaran Setan Sebabkan Puluhan Siswa di Ciamis Bonyok, Terungkap Ini Penyebabnya!

By Andriana Oky, Kamis, 13 Januari 2022 | 13:22 WIB

Ilustrasi pemukulan

GridPop.ID - Geger tradisi lingkaran setan di Ciamis menyebabkan korban terluka parah.

Mirisnya yang menjadi korban adalah sebanyak 75 orang anak sekolah menengah atas.

Usut punya usut tradisi lingkaran setan itu disebut bagian dari latihan kepramukaan.

Mengutip TribunSolo.com, salah seorang orang tua murid melaporkan kejadian pada polisi pada Sabtu (8/1/2022).

Ia menceritakan anaknya pulang dengan wajah lebam usai mengikuti latihan kepramukaan di rumah alumni yang ada di kawasan Kertaharja.

Anaknya menceritakan di rumah alumni tersebut, anak-anak kelas X yang berjumlah 75 orang diharuskan melakukan tradisi lingkaran setan.

"Anak disuruh bikin yang namanya Lingkaran Setan. Anak saling tempeleng antar sangga Penegas dan sangga lain, sesama kelas 10," kata Mamay dikutip dari Kompas.com, Rabu (12/1/2022).

Bagi yang memiliki fisik kuat giliran pembina dari kelas XI dan XII yang ikut dalam Lingkaran Setan itu. Akibat tradisi lingkaran setan itu, bibir anaknya robek dan wajahnya lebam.

Sementara itu, Ketua Dewan Penegak Putra (Pradana) Pramuka Ciung Wanara SMA Negeri 1 Ciamis, JA (17) buka suara.

Baca Juga: Kabur Ketakutan Usai Disebut Angker, Siswa Ini Pilih Tak Ikut Susur Sungai Cileur Ciamis Gegara Peringatan Sosok Ini, yang Terjadi Selanjutnya di Luar Dugaan

Ia membenarkan adanya tradisi Lingkaran Setan saat latihan kepramukaan.

"Ditampar (sesama) teman. Bukan sama pembina (kakak kelas), alumni," kata JA saat ditemui di ruang Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ciamis, Rabu (12/1/2022).

Kata JA, kegiatan adalah hasil keputusan bersama pengurus.

"Saya sebagai pradana, hanya datang dan koordinasikan anggota," jelasnya.

JA menyampaikan kepada peserta pelatihan jika merasa tidak sanggup atau tidak kuat, segera keluar lingkaran.

Menurutnya, tradisi tersebut untuk pembentukan karakter. Terakhir, ia menyebut bahwa saat duduk di kelas 10 juga mengalami hal itu.

Terkait kasus ini, Ketua Kwarda Pramuka, Atalia Praratya turun tangan langsung.

Ia menurunkan tim untuk mengusut tradisi lingkaran setan yang membuat sejumlah siswa di SMA Negeri 1 Ciamis luka-luka.

"Saya sudah mendapat informasi soal insiden itu dan menugaskan langsung Ketua Harian Kwarda Pramuka Jabar untuk ke lokasi. Ini jadi perhatian kami," ujar Atalia saat dikonfirmasi lewat telepon seluler, Rabu (12/1/2022) via Kompas.com.

Baca Juga: Selamat Hari Pramuka ke-60! Berikut Sejarah Gerakan Kepanduan di Indonesia yang Diperingati Setiap 14 Agustus

Atalia membenarkan bahwa ada terjadinya aksi kekerasan yang disebut tradisi lingkaran setan itu.

Namun, saat tradisi lingkaran setan dilakukan, tidak diketahui pihak sekolah dan di luar kegiatan resmi kepramukaan.

"Jadi memang betul ada kejadian itu. Tapi saat aksi saling tampar itu tidak diketahui pihak sekolah dan bukan kegiatan resmi kepramukaan. Kejadian itu bagian dari pemantapan pangkat yang dilakukan seniornya," ucapnya.

Atas kejadian itu, Atalia meminta seluruh kegiatan kepramukaan di SMAN 1 Ciamis dihentikan sementara sebagai bagian dari evaluasi.

Ia juga langsung menghubungi salah satu keluarga siswa yang kini sedang dirawat di rumah sakit.

"Tadi saya langsung berhubungan dengan orangtua korban, anak ini mengalami luka yang cukup berat di pipi, gusi, rahang, bahu. Ini jadi perhatian khusus Kwarda karena saya khawatir kejadian ini terulang," jelasnya

GridPop.ID (*)

Baca Juga: Jadi Tersangka Kasus Susur Sungai Sempor SMP N 1 Turi, Pembina Pramuka Akui Dirinya Pencetus Ide Namun Tinggalkan Peserta Begitu Saja