GridPop.ID - Heboh kecelakaan lalu lintas yang terjadi di kawasan Bukit Bego Jalan Imogiri-Dlingo, Wukirsari, Bantul.
Insiden kecelakaan sebuah bus pariwisata tersebut sampai membuat seorang saksi mata bernama Muhammad Elko Pasa lemas lantaran menyaksikan sejumlah penumpang yang terlempar keluar.
Dilansir dari Tribunnews.com, peristiwa kecelakaan maut yang mengakibatkan 13 korban meninggal tersebut diketahui terjadi pada, Minggu (6/2/2022).
Diakui Elko, ia melihat secara jelas detik-detik kecelakaan tersebut sebelum akhirnya menelepon polisi.
Ia menyaksikan bus terseok saat melintasi jalan menurun dari arah timur menuju barat.
"Saya lihat dari atas, sopir berusaha ngerem, sudah bunyi, ces, ces, ces. Kemungkinan enggak nutut (kuat) dia oleng, kecepatan tinggi," katanya, saat ditemui di lokasi kejadian.
Saat itu Elko kebetulan melintas di TKP dan sedang berhenti sejenak lantaran membantu memperbaiki sebuah mobil mogok.
Secara tiba-tiba bus datang melaju dari arah timur.
“Sudah tak kode untuk ngerem,” tuturnya.
Bus melaju di jalur kiri, sedangkan Elko saat itu berada di jalur kanan arah timur.
Adapun di depan bus terdapat empat sepeda motor dan satu mobil.
"Tiba-tiba bus dari belakang itu goyang kanan dan kiri.
Kemudian bagian belakang nabrak tebing.
Bagian belakang terbang nabrak tebing.
Ada yang terlempar keluar penumpangnya,” jelasnya.
Dengan jelas Elko melihat dua penumpang laki-laki dan perempuan terpental keluar bus.
Dua korban itu kemudian tak sadarkan diri setelah terlempar.
Elko mendengar dengan jelas suara benturan badan bus dengan tebing, ia pun lari untuk mencari tahu kondisi para penumpang.
Para korban merintih dan menjerit minta tolong.
Namun, ia tak berani melihat kondisi di dalam bus lantaran tubuhnya langsung lemas dan pikirannya panik setelah menyaksikan insiden tersebut.
"Saya hanya menyaksikan dari jarak 20 meter. Tidak berani mendekat," jelasnya.
Ia kemudian menelepon Mapolsek Imogiri usai melihat detik-detik kecelakaan maut tersebut.
Sementara itu dilansir dari Tribun Video, sejumlah korban selamat dalam kecelakaan bus ini di rawat di RS Panembahan Senopati dan di PKU Muhammadiyah Bantul.
Hingga saat ini masih ada 18 korban luka berat yang menerima perawatan.
Adapun rinciannya, 11 diantaranya dirawat di PKU Muhammadiyah sementara 7 lainyya di RSPS.
Hal tersebut diungkap oleh Bupati Bantul Abdul Halim Muslih.
Lebih lanjut, seluruh pembiayaan akan ditutup oleh Jasa Raharja dan Pemkab Bantul mendukung beberapa kebutuhan yang tak ditutup oleh asuransi Jasa Raharja.
GridPop.ID (*)