Kegiatan ritual padepokan Tunggal Jati Nusantara menyisakan trauma bagi Painah dan Maid.
Pasutri asal Dusun Krajan Desa/Kecamatan Ajung itu kehilangan anak dan menantunya, yaitu Syaiful Bahri dan Sri Wahyuni Komariyah, yang terseret ombak bersama 9 orang peserta ritual lainnya di pesisir Laut Selatan itu.
Setelah mendapat kabar duka kalau anak dan menantunya meninggal dunia, Painah teringat percakapannya dengan sang menantu, Wahyuni sehari sebelumnya.
"Kemarin ia kan bersih-bersih rumah, saya tanya mengapa bersih-bersih rumah,"
"Ia menjawab kalau akan ada banyak tamu ke rumahnya. Katanya, teman-temannya mau mengaji di rumah," tutur ar Painah kepada SURYA saat ditemui di rumahnya, Minggu (13/2/2022).
Selain itu, Sri juga bercerita kepada Painah, kalau ia bermimpi.
Dalam mimpinya, Sri mengaku melihat orang membawa keranda mayat di samping rumahnya.
"Mungkin itu jadi firasat menantu saya. Ternyata kejadiannya begini," sesal Painah.
Painah, dan suaminya, Maid tidak pernah tahu keterlibatan Syaiful dan menantunya dalam Kelompok Tunggal Jati Nusantara.
Sebab keduanya tidak pernah bercerita tentang kegiatan pengajian di kelompok tersebut.
"Ya katanya, pengajian. Kami tidak tahu apa-apa," imbuhnya.