GridPop.ID - Masa depan seorang siswi MAN atau setingkat SMA di Temanggung, Jawa Tengah bak hancur sudah.
Siswi berinisial I (18) ini dipaksa pihak sekolah menandatangani surat pengunduran diri setelah diketahui hamil di luar nikah.
Padahal dari pengakuan korban, ia telah dirudapaksa ayah tiri sejak SMP.
Sambil menangis, I yang saat ini duduk dibangku kelas XII MAN memohon-mohon agar bisa ikut ujian nasional.
"Saya masih ingin sekolah dan mengikuti ujian yang jatuh bulan Maret besok,"
"Saya ingin lulus dan mendapat ijazah,” ungkap I sambil berurai air mata, Senin (21/2/2022), dikutip dari TribunJateng.
Tak tega melihat nasib putrinya, ibu korban, TH (46) pun mengadukan kasus ini ke pihak kepolisian serta meminta pendampingan dari kuasa hukum.
Ibu korban mengaku dipaksa menandatangi surat pengunduran diri untuk anaknya oleh pihak sekolah.
"Kami dipaksa pihak sekolah untuk menandatangani surat pengunduran diri. Padahal bukan kehendak kami," ujar ibunda korban.
Dijelaskan I, awalnya ia dipanggil pihak Bimbingan dan Konseling (BK) tempat ia menimba ilmu, di sebuah MAN di Temanggung, Sabtu (19/2/2022) lalu.
Ia lantas diantar ke ruang UKS untuk menjalani tes kehamilan
Korban pun mengaku tidak tahu darimana pihak komite sekolah memperoleh info tersebut.
Menurut korban, yang tahu soal kasus kehamilannya ini adalah hanya guru.
Namun rupanya pihak sekolah menelusuri sendiri perihal kehamilan I, yang diketahui ternyata gara-gara dirudapaksa ayah tiri.
"Yang tahu cuma guru-guru, teman-teman saya tidak tahu ada peristiwa ini," imbuh korban sambil sesenggukan.
Namun bukannya menolong korban, pihak sekolah malah mengeluarkan I.
Ibu korban TH, mengaku baru tahu bahwa anak pertamanya itu hamil saat dirinya dipanggil oleh pihak sekolah itu.
"Saya dipaksa menandatangani surat itu. Sebenarnya saya tidak mau karena ingin anak saya lulus sekolah dulu dengan ijazah dari MAN Temanggung," pinta ibu korban.
Dirudapaksa Ayah Tiri
Melansir dari Tribun Cirebon, perilaku bejat ayah tirinya ini sudah dilakukan sejak korban masih duduk di bangku SMP.
Pelaku dengan teganya terus mencari peluang untuk memegang-megang tubuh anaknya itu.
Meski tidak pernah berhasil pantaran I berhasil lari atau upaya itu kerap diketahui ibunya.
"Tiap ketahuan ibu mesti tidak jadi memegang-megang saya. Kemudian mereka berdua bertengkar bahkan sempat ayah tiri saya pergi beberapa bulan sebelum akhirnya pulang lagi," kenangnya.
Nahas, akhirnya setelah korban menginjak bangku kelas XII MA, peristiwa rudapaksa pun akhirnya terjadi.
Dengan iming-iming akan bertanggung jawab, korban yang saat itu hanya berdua di dalam rumah pada siang bolong itu terpaksa merelakan keperawanannya kepada sang ayah tiri.
Meski sudah mempertahankan kesuciannya sekuat tenaga, namun tubuh besar dan kuatnya tenaga sang ayah tiri tak bisa ditandingi korban.
Sambil bersumpah, korban mengaku ia baru pertama kali berhubungan badan, dan itu pun lantaran dipaksa sang ayah tiri.
"Akhirnya itu terjadi. Saya sudah melawan dengan menendang, berteriak, bahkan menampar dia. Tapi tenaganya kuat sekali akhirnya peristiwa itu terjadi.
Hingga hasilnya saya hamil sekarang. Demi allah saya melakukan hubungan badan baru pertama kali, itupun dengan paksaan dan kekerasan," ungkapnya.
Atas peristiwa ini, korban mengaku akan terus mencari keadilan dan berharap ada pihak yang membantu memecahkan perkara rumit yang tengah mendera.
"Saya ingin bapak saya dihukum berat, dan saya juga bisa ikut ujian," harapnya.
GridPop.ID (*)