Find Us On Social Media :

Saat Banyak Orang Kesusahan Selama Pandemi, Jumlah Crazy Rich Indonesia Naik 1 Persen, Kok Bisa? Ini Penjelasannya!

By Arif B, Selasa, 8 Maret 2022 | 16:02 WIB

Ilustrasi Crazy Rich Indonesia

GridPop.ID - Sosok-sosok Crazy Rich Indonesia tengah menjadi sorotan masyarakat luas usai kasus pencucian uang Indra Kenz, Doni Salmanan dan lain-lain.

Fakta menarik pun terungkap di mana selama pandemi banyak orang kesusahan, jumlah Crazy Rich Indonesia justru naik 1 persen.

Kok bisa? Ini Penjelasannya.

Seperti yang dilansir dari KompasTV, sosok Crazy Rich Indonesia yang belakangan disorot adalah Indra Kenz dan Doni Salmanan.

Keduanya sering memamerkan kekayaan mereka ke media sosial.

Seperti saat Doni Salmanan nyawer Reza Arab sampai miliaran rupiah.

Kemudian saat Indra Kenz iseng beli mobil sport mewah karena tak bisa tidak tidur.

Sebenarnya siapa yang disebut Crazy Rich Indonesia?

Orang terkaya yang masuk kategori Ultra High Net Worth Individuals (UHNWIs) atau kerap dipersepsikan sebagai Crazy Rich Indonesia adalah mereka yang memiliki kekayaan lebih dari 30 juta dollar AS atau ekuivalen dengan Rp 432 miliar.

Baca Juga: Pantas Harganya Sampai Rp 70 Juta Per Meter Persegi, Ternyata Semewah Ini Apartemen Crazy Rich Indonesia, Intip Ruang Makannya yang Elegan dengan Marmer Impor Yunani dan Perabot Dapur Jepang!

Jika pada tahun 2020, UHNWIs Indonesia tercatat sebanyak 1.390 orang, setahun berikutnya terjadi perubahan dengan angka sejumlah 1.403 orang.

Menurut Head of Research Knight Frank Asia Pacific Christine Li, jumlah ini didasarkan atas wealth sizing model, yang mencakup aset-aset properti primer (rumah pribadi), dan tangible assets lainnya.

"Berdasarkan Wealth Sizing Model yang disusun oleh Knight Frank, jumlah populasi UHNWIs di Indonesia mengalami sedikit peningkatan,"

"yaitu satu persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada 2021," tutur Christine kepada Kompas.com, Kamis (3/3/2022).

Sementara, jumlah populasi orang kaya atau High Net Worth Individuals (HNWIs) atau individu dengan harta kekayaan mencapai 1 juta dollar AS (Rp 14,4 miliar) ke atas justru menurun hingga 5 persen secara tahunan.

Sebelumnya pada 2020, populasi HNWIs sejumlah 86.651 orang. Tahun 2021 turun menjadi 82.012 orang.

Sedangkan untuk wilayah Asia Pasifik, jumlah populasi HNWIs dan UHNWIs tumbuh lebih cepat yaitu masing-masing sebesar 8,8 persen dan 7,5 persen.

Namun demikian, menurut Christine, dalam kurun lima tahun yaitu sejak 2021 hingga 2026, pertumbuhan populasi HNWIs dan UHNWIs di Indonesia diprediksi masih akan sangat positif.

Berdasarkan data Wealth Sizing Model yang disusun oleh Knight Frank, Indonesia diharapkan akan memiliki angka pertumbuhan jumlah populasi HNWIs sebesar 63 persen atau 134.015 orang.

Baca Juga: Biodata Artis Ovi Dian, Presenter yang Dijuluki Crazy Rich Indonesia Gegara Rumahnya Ada Lapangan Golf dan Masjid Super Megah

Lalu, sebesar 29 persen untuk jumlah populasi UHNWI atau 1.810 orang dan juga sebesar 38 persen untuk jumlah populasi miliarder.

Secara umum, kalangan paling tajir UHNWIs dan HNWIs terbanyak dunia ada di Amerika Serikat dengan jumlah populasi masing-masing sebesar 210.353 orang dan 24.273.540 orang.

Sementara tempat kedua diduduki China dengan 93.854 UHNWIs dan 9.256.662 HNWIs.

Berturut-turut di peringkat ketiga dan keempat adalah Jepang dengan 31.516 UNHWis dan 3.994.073 HNWIs, dan Perancis dengan 30.724 UHNWIs dan 4.040.555 HNWIs.

Di posisi kelima terbanyak adalah Jerman dengan 28.350 UHNWIs, dan 3.728.350 HNWIs.

Investasi properti

Masih menurut Wealth Report 2022 Knight Frank, baik UHNWIs maupun HNWIs Indonesia rata-rata mengalokasikan kekayaannya untuk investasi langsung pada properti komersial sebanyak 34 persen

"Properti komersial yang menjadi sasaran investasi adalah properti sewa, perkantoran, dan lainnya," kata Christine.

Sementara itu, sebesar 28 persen harta kekayaan mereka dialokasikan untuk investasi pada Dana Investasi Real Estate (DIRE), atau funding lainnya.

Baca Juga: Punya Hunian Mewah Dilengkapi Lapangan Golf di Belakang Rumah, Ini Deretan Fakta Ovi Dian Presenter yang Dijuluki Crazy Rich Indonesia: Dulu Anak Penjual Minyak Tanah

Angka tersebut lebih tinggi dari angka rata-rata pada skala regional dan global untuk kedua kategori investasi properti.

Rata-rata orang kaya di Asia Pasifik mengalokasikan hartanya sebesar 27 persen untuk investasi langsung dan sebesar 19 persen untuk investasi tak langsung pada sektor properti.

Sementara itu, untuk skala global tercatat sebesar 28 persen dan 21 persen kekayaan dialokasikan masing-masing untuk investasi langsung dan tak langsung pada properti.

Baca Juga: Punya Hunian Mewah Dilengkapi Lapangan Golf di Belakang Rumah, Ini Deretan Fakta Ovi Dian Presenter yang Dijuluki Crazy Rich Indonesia: Dulu Anak Penjual Minyak Tanah

GridPop.ID (*)