Dan benar saja, begitu ketiga temannya beranjak meninggalkan lokasi, tiba-tiba terdengar suara ledakan dari belakang mereka.
Beberapa saat kemudian, mereka menemukan MRS dengan kondisi terluka pada bagian tangan akibat terkena ledakan petasan.
Pasca-ledakan petasan yang menyebabkan korban terluka, polisi melakukan olah TKP dan memeriksa beberapa saksi mata.
Teguh menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan, pihaknya berhasil mengidentifikasi dari mana MRS dan teman-temannya membeli petasan.
"Korban dan teman-temannya membeli petasan di Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh," kata Teguh, dikutip dari Kompas.com.
Setelah mengetahui identitas penjual petasan tempat MRS dan ketiga membeli, polisi kemudian meringkus MCA (Moch. Choirul Anwar).
Penjual petasan itu telah diringkus polisi di rumahnya, di Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Minggu (2/5/2021) malam.
Untuk diketahui, peredaran petasan saat ini memang sudah tak sebebas dulu.
Pemerintah telah mengeluarkan larangan edar untuk beberapa jenis petasan yang dinilai terlalu membahayakan.
Kemunculan ini tentu tak terlepas dari banyaknya kasus kecelakaan yang memakan korban akibat ledakan petasan.
Melansir kompas.tv, baru-baru ini Kapolda Metro Jaya sampai memerintahkan jajarannya untuk melakukan pengamanan maksimal terkait kembang api dan petasan di bulan Ramadhan 2022.
Tak tanggung-tanggung, jajaran Direktorat Intelijen dan Keamanan (Ditintelkam) pun ikut diluncurkan untuk mengawasi pendistribusian dan penggunaan mercon.
"Mungkin bisa dikontrol ini terkait dengan distribusi mercon ini. Karena ini juga akan mengganggu kekhusyukan. Kan tidak asyik tuh orang lagi tarawih tiba-tiba ada mercon bunyi kanan kiri," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.
GridPop.ID (*)