"Begitu tenggelam di situ, gue ini udah nyerah lah. Udah cukup lah, Ya Allah cukup deh gue, gue udah capek, udah enggak ada tenaga lagi," ucap Ifan.
Ifan tenggelam dengan tangan ke atas, dia sadar dengan menahan napas sistem tubuh dalam keadaan tenggelam masih bisa bertahan 15 hingga 20 menit.
Pasrah dengan keadaannya, Ifan mulai bisa mendengar denyut nadi.
"Lama-lama gue ngerasa gue harus mengucap dua kalimat syahadat nih sebelum gue pingsan, siapa tahu mati, gue ngucapin dulu dong," ujarnya.
Belum selesai dia mengucap kalimat syahadat, tangan Ifan tiba-tiba menyentuh sebuah kotak, dan itu membuat Ifan terbangun, berusaha berenang ke atas.
Ifan tahu arah daratan karena melihat setitik cahaya dari kejauhan, saat itu dia yang berusaha mendorong kotak sambil berenang hingga menyadari kakinya menyentuh karang.
Bersama satu orang karyawan hotel yang saat itu kebetulan dikenalnya dan sama-sama berpegangan pada kotak, Ifan melepas kotak tersebut dan berusaha berdiri di karang.
Setelah akhirnya sampai di daratan, Ifan sempat tak sadarkan diri dan dibawa ke klinik, di mana ternyata banyak korban yang lebih parah kondisinya.
Sehingga Ifan meminta agar diantar ke rumah penduduk supaya tidak memenuhi tempat.
Saat itu yang ada di pikirannya hanya mencari orang yang dikenal, mencari istrinya, teman satu band, manajer, adik dan keluarga adiknya.
Ifan saat itu berhasil menemukan Aa Jimmy dan bassist Seventeen, tapi baru menemukan istrinya tiga hari kemudian di ruang mesin kolam renang.
"Istri gue di ruang mesin kolam renang, itu ada pintu kan, ketimpa pohon kejebak di situ," kata Ifan.
Menurut Ifan, di vila tempatnya menginap ada sekitar 250 orang karena sedang ada gathering, dan diketahui meninggal dunia sekitar 165 orang.
GridPop.ID (*)