Seorang anak berusia 4 tahun mengalami patah tulang di pahanya. Anak ini tak lain adalah anak dari wanita kritis tadi.
Ia dalam keadaan sadar, hanya lehernya memakai servical collar. Kira-kira pukul 6.45 malam, lonceng berbunyi menandakan ada kasus emergency yang merupakan perempuan tadi, dibawa oleh PHC (Pre Hospital Care)."
Tenaga medis itu menjabarkan kronologi kecelakaan yang diketahui beberapa saat setelah korban sampai di rumah sakit.
"Menurut mereka, korban bersama suami dan dua anaknya menaiki Grand Livina yang menabrak pembatas jalan karena hilang kendali.
Pembatas jalan tersebut menghantam kaca depan mobil hingga tembus ke bagian depan mobil. Saat itu sang istri memangku anak 4 tahun dan seorang anak lagi berusia 10 tahun duduk di belakang.
Anak yang dipangku tak sampai terlempar namun sang ibu terlempar keluar. Kuasa Allah, suami tidak mengalami cedera parah hanya luka sekedarnya, begitu juga anak di belakang.
Suami istri tersebut merupakan ustaz (juga imam) dan ustazah di sekolah dan kawasan perumahan dekat tempat mereka kecelakaan."
Rupanya Tuhan berkehendak lain, ibu dua anak ini meninggal dunia. Tenaga medis yang bertugas kemudian menemui anaknya yang berusia 4 tahun.
"Aku percaya anak ini belum tahu tentang ibunya, semua pertanyaan yang kuberi padanya bisa dijawab dengan lancar walau ia masih 4 tahun.
Anak ini kemudian mulai bertanya,"Ibu mana? Ibu mana?", ku pandang wajah kak Farzana, matanya mulai berkaca-kaca.
kak Farzana memandang wajah PPP Masri irani dan PPP Masri pandang pula wajah PPP Hasanah… kami berpandangan antara satu sama lain, keadaan hening seketika…