Find Us On Social Media :

6 Tahun Rela Tak Mudik Gegara Biaya Transport Mahal, Seorang Anggota TNI AD Pilih Lakukan Hal Ini Demi Keluarga di Kampung Halaman: Wujud Bakti Kepada Orang Tua

By Luvy Octaviani, Selasa, 3 Mei 2022 | 06:31 WIB

Ilustrasi mudik.

GridPop.ID - Mudik menjadi salah satu hal yang dinantikan bagi para perantau yang bekerja di luar kampung halaman.

Pasalnya, mudik menjadi pilihan setelah lama tak berjumpa dengan keluarga di kampung halaman.

Kendati demikian, ada beberapa orang yang memilih tak mudik karena terbentur biaya yang mahal serta jatah libur yang terbatas.

Hal itulah yang dilakukan oleh salah seorang TNI AD ini.

Dilansir dari pemberitaan Grid.ID pada tahun 2019 silam, hal ini diungkapkan oleh seorang anggota Yon Armed1/Rocket TNI AD, Praka Akhmad Ramzi.

Melalui Danyon Armed 1/Rocket Kostrad, Mayor Arm Lukas Meinardo Sormin, Praka Akhmad Ramzi menyampaikan cerita dirinya yang sudah 6 tahun belakangan tak bisa pulang ke kampung halaman.

Melansir laman resmi TNI AD dan akun Instagram resmi @tni_angkatan_darat, Praka Akhmad Ramzi adalah salah satu anggota TNI yang berasal dari wilayah Lombok, NTB.

Setelah 10 tahun mengabdi kepada negara, Praka Akhmad Ramzi kini tengah ditugaskan di Kota Malang, Jawa Timur.

Selama menjalani profesinya sebagai anggota TNI AD, Praka Akhmad Ramzi rupanya sudah 6 kali rela tak bisa pulang ke kampung halamannya untuk merayakan hari raya.

Baca Juga: Dikenal Kalem Tak Neko-neko, Sosok Ini Blak-blakan Kuliti Sifat Asli Natasha Wilona yang di Luar Dugaan Saat di Lokasi Syuting: Dia Tahu Semua

Menurut Danyon Mayor Arm Lukas, hal ini adalah sesuatu yang wajar terjadi di antara para prajurit yang berasal dari luar Jawa.

Bukan tanpa sebab, ketidakpulangan prajurit TNI si musim mudik ini mayoritas dikarenakan biaya transportasi yang terlampau tinggi dan waktu yang terbatas.

“Mayoritas mereka tidak mudik (pulang kampung) karena pertimbangan biaya transportasi dan waktu. Dari kedinasan, pada dasarnya kita berikan ijin semuanya.

Salah satunya Praka Akhmad Ramzi, asal Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB).

Terakhir, dia mudik tahun 2013, enam tahun silam,” jelas Danyon Mayor Arm Lukas seperti yang dikutip Grid.ID pada Senin (3/5/2019) dari laman resmi TNI AD.

Selain itu menurut Danyon Lukas, untuk mendapatkan tiket mudik tidaklah mudah bagi para prajurit TNI.

Hal ini dikarenakan dinamika satuan yang dinamis membuat prajurit tak berani beli tiket dari jauh-jauh hari.

“Dinamika satuan saat ini sangat dinamis, sehingga para prajurit tidak berani beli tiket jauh-jauh hari.

Nah, pas waktunya, ternyata harga (tiket) yang tersedia mahal, dan itu pun jadwal berangkat dan kembali tidak sesuai alokasi dari satuan,” lanjutnya.

Baca Juga: Sakit Hati Dilamar Doang tapi Gak Jadi Dinikahi? Artis Ini Bongkar Borok Mantan Kekasih yang Sudah Bahagia dengan Istri Baru

Praka Akhmad Ramzi pun mengakui bila biaya mudik yang tinggi adalah salah satu pertimbangannya untuk tidak pulang ke kampung halaman.

Ia mengatakan bisa saja ia menggunakan transportasi kapal laut untuk menghemat biaya, tapi waktu libur yang ia milii tidaklah banyak.

Sehingga daripada menghabiskan biaya yang ia punya untuk mudik ke kampung halaman, lebih baik uang itu Praka Akhmad Ramzi kirimkan untuk keluarga di kampung.

“Kalau mudik dengan pesawat udara, biayanya tinggi sekali, sementara kalau menggunakan kapal laut membutuhkan waktu sekitar 3 hari.

Karena waktu cuti (6 hari kerja) serta biaya transportasi yang mahal apalagi saya sudah berkeluarga dan memiliki 2 orang anak, lebih baik biaya mudik saya kirimkan untuk keluarga di Lombok,” jelas Akhmad.

Terkait dirinya yang tak bisa sering-sering mudik, Akhmad Ramzi bersyukur keluarganya mau memahami keadaannya.

Menurut Akmad, baik dirinya maupun keluarganya menganggap bahwa menjadi prajurit merupakan kebanggaan sekaligus kehormatan.

Sehingga kondisi seperti ini sudah menjadi konsekuensinya sebagai prajurit dan bukan masalah yang besar baginya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh rekannya yang lain, Serka Didi Isman yang berasal dari Kalimantan Utara.

Baca Juga: Hidupnya Diselimuti Penyesalan, Ahok Cuma Bisa Ratapi Rasa Bersalah Gegara Ucap Kalimat Tak Terduga Ini hingga Buat Hati Putra Sulungnya Terluka, Ada Apa?

Lantaran biaya mudik yang tinggi, Serka Didi Isman memilih untuk tidak pulang kampung dan menyisihkan uang yang ia punya untuk dikirimkan kepada keluarga di kampung.

“Karena biaya transportasi mahal, lebih baik tidak mudik dan uangnya digunakan untuk membiayai adik-adik.

Ini sudah menjadi kewajiban saya, sekaligus wujud bakti kepada orang tua,” ungkap Serka Didi Isman seperti yang dikutip Grid.ID dari laman resmi TNI AD.

Menurut Serka Didi Isman, berkumpul dengan keluarga di momen hari raya memang penting tetapi membantu keluarga itu lebih utama.

"Saat lebaran, pasti kita semua ingin berkumpul bersama keluarga.

Namun bagi saya, yang utama adalah keberadaan kita bisa membantu orang tua dan keluarga itu yang paling utama,” pungkas Serka Didi Isman.

Sementara itu, di tahun 2022 ini pemerintah di Indonesia sudah kembali memperbolehkan mudik setelah 2 tahun pandemi Corona meyerang.

Baca Juga: Terancam Masuk Bui? Aksi Sembrono Tri Suaka & Zidan Berbuntut Panjang, Babang Tamvan Tak Terima hingga Layangkan Somasi: Melecehkan!

Kementerian Perhubungan memprediksi arus puncak mudik akan terjadi pada 28-29 April 2022.

Masyarakat pun sudah diimbau untuk melakukan mudik lebih awal.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, masyarakat bisa memulai perjalanan mudik pada 25-27 April untuk menghindari kepadatan di arus puncak mudik.

"Lakukanlah perjalanan lebih awal sekitar tangal 25-27 April 2022 dan menghindari berangkat di tanggal 28-29 April 2022 yang diprediksi menjadi puncak mudik. Ini dilakukan agar pergerakan lebih tersebar dan mengurangi kepadatan di satu hari tertentu," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (17/4/2022) malam, dikutip dari Kompas.com.

GridPop.ID (*)