GridPop.ID - Kabar kurang menyenangkan datang dari keluarga Gen Halilintar.
Keluarga Gen Halilintar yang diketahui sedang menjalani Umroh mengalami musibah yang tak terduga.
Melansir Tribunnewsmaker.com, diungkapkan fenomena hujan es terjadi di Madinah, Arab Saudi.
Keluarga Gen Halilintar yang saat ini sedang berada di sana pun menyaksikan langsung fenomena langka tersebut.
"Es? Gila! Hujan es," ujar Mumtaz terkejut yang dikutip dari unggahan video di Instagramnya.
Salah satu adik Atta Halilintar, Qahtan khawatir tempat tinggal mereka akan banjir melihat air sudah masuk ke beberapa bagian rumah.
"Mommy, akankah banjir?" tanya Qahtan.
"Ya Allah. Hujan es guys," seru Lenggogeni Faruk.
"Subhanallah, Allahu Akbar ya Allah. Di Madinah turun hujan es ya Allah," lanjut Lenggogeni Faruk.
Mengalami kondisi langka, keluarga Gen Halilintar lantas berdoa.
"Ya Allah ampunilah kami dan kedua orang tua kami, keluarga besar kami, dab seluruh Stars Bebaskan kami dari api neraka-Mu," ungkap Lenggogeni Faruk.
Sementara itu, ayah Atta Halilintar, Halilintar Anofial merekam isi tempat tinggalnya.
"Hujan es, hujannya masuk rumah. Di sini udah banjir tuh. Air masuk ke sini tuh. Enggak biasa hujan nih. Tumbang semua, tumbang (pohon)," ungkap Halilintar Anofial.
Sore itu kondisi hujan es langsung berganti hujan lebat menyebabkan air dengan cepat masuk ke dalam rumah keluarga Gen Halilintar.
Bahkan pohon dan tenda di depan tempat tinggal mereka porak poranda akibat angin dan hujan lebat.
Unggahan Gen Halilintar tersebut menuai perhatian dari para warganet yang mendoakan keselamatan mereka.
"Ya Allah yang maha pelindung, tolong lindungi grandma grandpa dan seluruh Anak GH," komen @qahtanlazy
"Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT," tulis @merfina8.
Sebelumnya, keluarga Gen Halilintar menjadi bulan-bulanan warganet karena tak kunjung pulang ke Indonesia untuk sekedar bertemu anak, menantu dan juga cucunya.
Bahkan sempat beredar isu miring terkait hal tersebut. Sempat terkuak masa lalu mertua Aurel Hermansyah, Anofial Asmid yang disebut pernah terlibat organisasi terlarang.
Sebuah buku berjudul 'Pengembaraan Sang Duta: Halilintar Muhammad Jundullah' pun sempat jadi perbincangan.
Melansir Tribun News, buku itu adalah karya Taufik Mustafa dan merujuk buku tersebut, Eep Saefulloh Fatah, konsultan politik cum sahabat Halilintar semasa kuliah, sedikit menceritakan sosok ayah Atta.
Anofial pun sempat menjadi salah satu pengikut organisasi tersebut.
Dilansir dari berbagai sumber, pengakuan Anofial sebagai tokoh Darul Arqam tercantum dalam buku 'Jejak Hizbut Tahrir Indonesia' karya Pusat Data dan Analisa TEMPO.
Anofial bergabung dengan organisasi tersebut pada tahun 1989 dan menjabat sebagai pimpinan Darul Arqam untuk kawasan Jakarta dan Bogor.
Hal itu membuat organisasi tersebut sempat marak juga di Indonesia. Berpusat di Malaysia, sejak 1968, Abuya Ashaari menjaring lebih dari 100 ribu orang untuk bergabung dan tersebar di ASEAN, termasuk Indonesia.
Gerakannya berfokus pada banyak sektor, khususnya ekonomi. Intinya, Darul Arqam menganjurkan jemaahnya untuk berbisnis sesuai syariat demi menyucikan diri pada Tuhan dengan menyumbangkan harta.
Namun besarnya modal dan banyaknya keanggotaan Darul Arqam membuat pemerintah Malaysia menaruh curiga pada gerakan ini, baik secara akidah maupun kendaraan politik dan kekuasaan.
GridPop.ID (*)