"Ada penambahan kasus tetapi belum confirm," katanya saat konferensi pers, Kamis (5/5/2022), dikutip melalui Tribunnews.com.
Kemenkes RI telah mengeluarkan edaran bahwa ada tiga anak di Indonesia yang diduga menjadi korban hepatitis misterius ini.
Tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia dalam kurun waktu dua minggu.
Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.
Nadia menegaskan, Kemenkes melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.
Saat ini Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta pun tengah melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.
"Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan," ujarnya.
Kemenkes meminta agar anak-anak yang bergejala uning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran agar segera diperiksakan ke fasyankes terdekat.
Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebut kasus hepatitis akut pada anak ini sebetulnya sudah terdeteksi sejak awal tahun ini.
"Di antara sekian hipotesa dan diagnosis yang berbeda dari pada dokter, dan juga tim epidemiologi salah satunya memang mengarah pada Covid-19," ungkapnya.
Lebih spesifiknya lagi ada dugaan varian baru yang lebih dia belum terdeteksi karena secara umum Covid-19 saat ini memang menyerang hampir semua organ.