Ia berboncengan dengan satu temannya yang bernama Ujang.
Nahas, baru saja menempuh perjalanan sejauh 1 kilometer, ban motornya kempes dan sobek.
"Masih di kampung, sudah ganti ban. Punya uang Rp300 ribu. Ganti ban Rp200 ribu," kata Hamjah.
Setelah itu, dua pemudik tersebut harus kembali menghentikan perjalanan karena hujan mengguyur kala keduanya tiba di Wado, Sumedang.
Baru saja melanjutkan perjalanan, hujan kembali mengguyur selama satu setengah jam.
Sesampainya di wilayah Subang, ia mengisi bensin di SPBU. Namun apes, motornya tiba-tiba mogok.
Mereka lantas mencari bengkel dengan nekat mengendarai sepeda motor tersebut, namun tanpa menghidupkan mesin lantaran melewati jalan turunan di sepanjang perbukitan Cimanggu, Subang.
"Baru satu kilometer, ketemu bengkel. Tetapi tidak sanggup, karena toko sparepart untuk memperbaiki mesin motornya sudah tutup," kenang Hamjah.
Kemudian, gerimis mulai turun saat waktu menunjukkan pukul 21.00.
Keduanya memilih untuk menginap di sekitar bengkel, yakni di kandang ayam milik warga yang ditinggal pemiliknya mudik.
"Untungnya di dalam kandang ayam ada bale-bale yang bisa dijadikan tempat tidur," ucapnya.