Find Us On Social Media :

NYESEK BANGET! Pengalaman Apes Pemudik yang Berkali-kali Alami Kejadian Nahas di Jalan, Sampai Lakukan Hal Ini Demi Bertahan Hidup

By Ekawati Tyas, Senin, 9 Mei 2022 | 14:32 WIB

Ilustrasi mudik naik motor(KOMPAS IMAGES / RODERICK ADRIAN MOZES)

GridPop.ID - Momen mudik Lebaran telah berlalu, namun ada sepenggal kisah pilu dari salah satu pemudik.

Seperti diketahui bahwa tahun ini menjadi kali pertama mudik setelah dua tahun belakangan pemerintah melarang tradisi tersebut.

Dilansir dari Tribunnews.com, Presiden Jokowi mengizinkan masyarakat yang hendak pulang ke kampung halaman.

Tapi, para pemudik wajib melakukan vaksinasi lengkap dan booster serta tak lupa menerapkan prokes yang berlaku.

Antusiasme para pemudik pun terlihat.

Tak terkecuali Hamjah Ridwan Asyakir (32) yang melakukan perjalan mudik dari Ciamis ke Karawang, Jawa Barat.

Dilansir dari Kompas.com, ia bahkan mengalami pengalaman yang tak akan pernah terlupakan.

Mulai dari ban bocor, mogok, hingga menginap di dalam kandang ayam kosong yang berada di tengah hutan.

Diakui Hamjah, ia begitu rindu dengan suasana Lebaran di kampung halamannya, terlebih dua tahun belakangan ia tak mudik.

Baca Juga: Rumah Kosong Ditinggal Mudik, Maling Ini Justru Hanya Curi Bantal dan Guling hingga Kencingi Kasur Pemilik Rumah, Begini Faktanya!

"Karena beda, banyak keluarga dan teman-teman yang sudah lama enggak ketemu. Suasana lebarannya pasti beda, " kata Hamjah melalui sambungan telepon, Minggu (8/5/2022).

Hamjah pun mengendarai sepeda motor Vixion miliknya ke Karawang dari kampung halamannya yang berada di Desa Budiasih, Kecamatan Sindangkasih, Ciamis pada, Sabtu (7/5/2022).

Ia berboncengan dengan satu temannya yang bernama Ujang.

Nahas, baru saja menempuh perjalanan sejauh 1 kilometer, ban motornya kempes dan sobek.

"Masih di kampung, sudah ganti ban. Punya uang Rp300 ribu. Ganti ban Rp200 ribu," kata Hamjah.

Setelah itu, dua pemudik tersebut harus kembali menghentikan perjalanan karena hujan mengguyur kala keduanya tiba di Wado, Sumedang.

Baru saja melanjutkan perjalanan, hujan kembali mengguyur selama satu setengah jam.

Sesampainya di wilayah Subang, ia mengisi bensin di SPBU. Namun apes, motornya tiba-tiba mogok.

Mereka lantas mencari bengkel dengan nekat mengendarai sepeda motor tersebut, namun tanpa menghidupkan mesin lantaran melewati jalan turunan di sepanjang perbukitan Cimanggu, Subang.

Baca Juga: Penyakit Misterius Hepatitis Akut yang Menyerang Anak Mulai Menyebar ke Daerah, Kemenkes Beri Peringatan

"Baru satu kilometer, ketemu bengkel. Tetapi tidak sanggup, karena toko sparepart untuk memperbaiki mesin motornya sudah tutup," kenang Hamjah.

Kemudian, gerimis mulai turun saat waktu menunjukkan pukul 21.00.

Keduanya memilih untuk menginap di sekitar bengkel, yakni di kandang ayam milik warga yang ditinggal pemiliknya mudik.

"Untungnya di dalam kandang ayam ada bale-bale yang bisa dijadikan tempat tidur," ucapnya.

Dalam momen tersebut, terkuak kisah haru Ujang yang tak mau meninggalkan Hamjam sendirian.

"Saya sudah minta Ujang untuk pulang naik bis. Tetapi dia enggak mau, katanya berangkat bareng harus pulang bareng. Untungnya Ujang enggak tega buat ninggalin," kenang Hamjah.

Hamjah tak bisa tidur dan hanya bisa termenung sepanjang malam, sementara Ujang tidur begitu nyenyak.

Hingga akhirnya Hamjan bisa tidur ketika hari mulai pagi, yakni pukul 06.00 WIB.

Setelah itu, bengkel yang berlokasi tak jauh dari kandang ayam itu buka pukul 08.00 WIB.

Baca Juga: 8 Jam Terjebak Macet saat Mudik ke Kampung Halaman Istri di Bandung, Vidi Aldiano: Berasa Jakarta-Tokyo

Hamjah pun bergegas bangun untuk memperbaiki motornya dan kembali melanjutkan perjalanan.

Namun, kesialan kembali terjadi saat keduanya baru menempuh empat kilometer perjalanan, motornya kembali mogok.

Ia pun harus kembali ke bengkel dengan mengendarai angkot, guna menjemput montir yang sebelumnya memperbaiki motornya.

"Saya bilang ke bengkel, kita sudah enggak punya uang lagi untuk biaya perbaikan. Ini kan baru 4 kilometer terus mati lagi.

Akhirnya pihak bengkel ngasih ganti sparepart lagi, asal nambah Rp 140.000.

Kalau dihitung sudah habis sekitar Rp 1 jutaan, untungnya ada Ujang yang membawa uang, " katanya.

Uangnya ludes untuk memperbaiki motor, Hamjah terpaksa membuka aplop THR dari para saudara untuk anaknya.

Setelah motornya kembali hidup, keduanya melanjutkan perjalanan dan tiba di Karawang tepat pukul 17.00 WIB.

Jika dihitung, perjalanan Hamjah menjemput rindu memakan waktu 28 jam.

Baca Juga: Banyak Godaan Selama Lebaran, Ini 4 Tips Mudah Jaga Kondisi Tubuh Tetap Fit Sampai Arus Balik Mudik!

GridPop.ID (*)