Pihak berwenang Pakistan telah menegaskan bahwa membakar hutan adalah budaya baru yang muncul di negara ini, di saat warga sedang berjuang melawan cuaca panas yang tak menentu.
Dewan Pengelolaan Margasatwa Islamabad, Rina S Khan Satti pun mengecama tindakan tersebut yang menurutnya ‘bodoh’.
“Anak-anak muda ini pantas ditangkap karena kebodohan mereka untuk mendapat popularitas dan jumlah suka,” kata dia di Twitter-nya.
Perilaku tak pantas yang merusak lingkungan itu nyatanya tak cuma terjadi di negara Pakistan.
Di Indonesia sendiri, kejadian serupa juga pernah viral lantaran merusak sebuah perkebunan bunga Amaryllis.
Dilansir dari Kompas.com pada 2015 lalu, netizen dihebohkan dengan penampakan sebuah kebun bunga Amaryllis di daerah Pathuk, Gunung Kidul, Yogyakarta yang rusak parah.
Bukan karena ulah alam atau suatu kecelakaan, melainkan karena diinjak-injak oleh para pengunjung yang datang untuk berfoto selfie.
Dari foto-foto yang beredar di jejaring sosial, nampak orang-orang berdiri di tengah tanaman bunga, mengangkat ponselnya (ada yang membawa tongsis), dengan kamera depan yang diarahkan ke wajahnya.
Ada pula yang mengambil foto sambil tiduran dan duduk di tengah tanaman bunga, atau duduk bersama-sama di antara tanaman, melihat hasil foto selfie yang barusan dijepret.
Sontak saja hal tersebut memicu amarah publik mengingat bunga Amaryllis hanya mekar setahun sekali.
GridPop.ID (*)