“Peningkatan dinamika air dan manusia diharapkan akan berkontribusi dalam proses pencarian,” kata Duta Besar Indonesia untuk Swiss, Muliaman D Hadad, Senin (6/6/2022).
Ia mengungkapkan, hal yang menjadi kendala dalam proses pencarian selama ini, utamanya adalah kondisi dinamis sungai Aare itu sendiri, seperti faktor alam dan cuaca.
Secara kebetulan pada hari-hari terakhir, Bern diguyur hujan.
“Sebagaimana sudah saya sampaikan dalam keterangan sebelumnya, debit air pada saat kejadian mencapai sekitar 200 meter kubik per detik, debit air ini berubah setiap hari tergantung pada intensitas pencairan glacier dari pegunungan di Bern yang di pengaruhi naiknya hujan maupun temperatur udara di pegunungan,” jelasnya.
Lebih lanjut Ridwan Kamil pun telah meyakini bahwa putranyanya berpulang dalam keadaan bahagia.
Dilansir dari Sosok.ID, hal itu sesuai dengan ucapan Atalia Praratya, istri Ridwan Kamil yang berada di lokasi yang sama saat kejadian.
“Istri saya mengatakan anak saya berpulang saat sedang berbahagia, mungkin itu hadiah dari Allah," ujar Ridwan Kamil.
"Dia pulang tidak dalam detik-detik bersedih. Dia berada dalam posisi sedang mencari ilmu, dalam posisi sedang berbahagia sehingga tentulah kita berharap yang terbaik,” lanjut dia.
Seperti diketahui, Emmeril Kahn Mumtadz dinyatakan hilang terseret arus Sungai Aare pada Kamis (26/5/2022).
Setelah pencarian selama seminggu oleh otoritas setempat, Ridwan Kamil dan keluarga menyimpulkan Emmeril Kahn Mumtadz meninggal dunia karena tenggelam.
Keputusan itu diambil usai keluarga Ridwan Kamil berdiskusi dengan pihak MUI.