Find Us On Social Media :

Air Matanya Tumpah, Denada Akui Berat Tinggalkan Anak di Singapura Lantaran Sering Pulang ke Indonesia demi Pekerjaan: Setiap Malam Selalu Pelukan Saat Tidur

By Veronica S, Kamis, 16 Juni 2022 | 15:01 WIB

Denada dan putrinya, Aisha

GridPop.ID - Penyanyi Denada sempat mengalami masa-masa sulit selama dua tahun belakangan.

Bersama anak semata wayangnya, Denada berjuang mati-matian untuk mengobati Aisha Aurum yang menderita kanker darah.

Seorang diri tanpa pendamping, Denada membawa dan menemani sang anak berobat ke Singapura selama dua tahun terakhir ini di masa pandemi Covid-19.

Dengan biaya hidup di Singapura yang lebih tinggi dibandingkan di Indonesia, Denada tidak mungkin bekerja di dunia hiburan dalam situasi pandemi.

Dilansir dari Kompas.com, kondisi tersebut tak pelak menyebabkan kesulitan finansial. Denada bahkan menjual beberapa asetnya.

Kini, Denada sedikit demi sedikit telah bangkit dari masa-masa sulit tersebut.

Saat di Singapura, Denada mengakui uang di ATM sempat hanya tertinggal Rp 200.000. Kondisi tersebut dialami beberapa kali.

"Itu benar, itu enggak cuma sekali kok. Itu berkali-kali kejadian. Karena aku dua tahun enggak kerja. Tapi, kita berada di Singapura dan kita tahu biaya hidupnya jauh di atas Indonesia," tutur Denada ketika ditemui di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (26/1/2022).

Oleh karena itu, Denada memutuskan untuk menjual beberapa asetnya.

Baca Juga: Tak hanya Idap Tumor Payudara, Marshanda Blak-blakan Sebut Dirinya Terdeteksi Miliki Penyakit Lain di Payudara Kirinya: Ada tapi Nggak Usah Diapa-apain

 

"Menjual properti, jual mobil, jual semua, semua yang bisa aku lakukan," ucap Denada.

Pemeran film Kau dan Aku Cinta Indonesia itu merasa keputusan menjual beberapa aset adalah hal lumrah ketika kondisi terhimpit di tengah pandemi Covid-19.

"Kami kebetulan berada di luar negeri, kebetulan saja Aisha ada perjalanan hidupnya, salah satunya adalah harus check-up, segala macam, sehingga ada pengeluarannya," ujar Denada.

Denada mengucap syukur karena kemoterapi kanker darah Aisha telah selesai.

Denada mengucapkan terima kasih kepada segala pihak yang telah mendoakan Aisha untuk menjalani serangkaian proses medis dari tahap ke tahap.

"Jadi protokol kemoterapi dia sudah selesai, alhamdulillah, terima kasih yang sudah mendoakan," ungkap Denada.

Walau kemoterapi sudah selesai, Aisha masih dalam tahap pengawasan dokter.

Pengawasan ini dilakukan untuk memantau reaksi setelah Aisha selesai menjalani kemoterapi.

Saat ini Denada mulai sering pulang ke Indonesia di sela menemani anaknya yang menetap di Singapura.

Baca Juga: Kenal Via Aplikasi Kencan, Wanita Ini Baru Sadar Suaminya Wanita Setelah 10 Bulan Menikah, Caranya Saat Berhubungan Intim Tuai Sorotan

 

Dilansir dari Warta Kota, Denada pulang ke Indonesia setelah banyak tawaran berdatangan.

Setiap kembali ke Indonesia, Denada meninggalkan sementara anaknya yang kini dalam pemulihan sakit kanker leukimia dan sekolah di Singapura.

"Sebulan sekali aku ke Indonesia. Satu atau dua minggu disini buat kerja," kata Denada di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (14/6/2022).

Denada yang kini berusia 43 tahun itu sering gelisah hingga menangis setiap meninggalkan anaknya di Singapura.

"Setiap mau pulang ke Indonesia, penuh air mata, aku menangis. Setiap malam selalu sayang-sayangan sama dia (Aisha), pelukan saat tidur, mendoakan setiap saat," kata Denada.

Denada sebenarnya ingin bisa terus bersama anaknya itu, namun pekerjaan tidak bisa ditinggalkannya.

"Aku berusaha selalu senang dihadapannya. Aku memilih ada disamping dia terus. Tapi ini risikoku," kata Denada.

GridPop.ID (*)