Find Us On Social Media :

Kadung Kecanduan Hirup Aroma Pertalite Sejak Usia 3 Tahun, Balita Ini Sampai Tenteng Jeriken dan Dibawa Kesana Kemari, Terkuak Awal Mula Kondisinya

By Ekawati Tyas, Sabtu, 18 Juni 2022 | 09:16 WIB

Seorang balita kecanduan cium aroma pertalite.

GridPop.ID - Kisah mengejutkan dialami oleh seorang balita di Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Jawa Timur.

Bocah berusia 4 tahun ini kecanduan aroma pertalite.

Dilansir dari Kompas.com, Sahiyatul Jannah yang merupakan ibu balita tersebut mengungkap jika sang buah hati selalu membawa botol bekas atau jeriken tempat pertalite.

Balita tersebut kemana-mana selalu membawa jeriken bahkan sejak berusia 3 tahun.

Awal mula kebiasaan tak lazim tersebut terjadi saat Sahiyatul Jannah berjualan pertalite eceran di depan rumahnya.

Ketika Sahiyatul Jannah sedang mengisi pertalite, si balita menghampiri dan menciumi botol pertalite.

"Ia selalu membuntuti kalau saya sedang isi pertalite. Botolnya dihirup terus," kata Sahiyatul saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler, Kamis (16/6/2022).

Mirisnya, si balita akan menjerit jika botol pertalite tersebut diambil.

"Kalau botol atau jeriken pertalite itu diambil dari tangannya, anaknya pasti menangis sampai menjerit," imbuh Sahiyatul.

Baca Juga: WAJIB Diperhatikan! Simak Baik-baik 4 Gejala Flu Singapura yang Bisa Membahayakan Balita dan Bayi Tercinta, Salah Satunya Jika si Baby Kena Sariawan

Kendati demikian, Sahiyatul berujar jika kondisi kesehatan anaknya baik-baik saja meski kerap mecium aroma pertalite.

Di sisi lain, Yunita selaku Kepala Puskesmas Tanjung, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang menerangkan bahwa anak tersebut akan dibawa ke psikiater di RSUD Moh Zyn Sampang.

"Kecanduan aroma pertalite itu bisa merusak psikis anak jika dibiarkan terus menerus. Orangtuanya akan kami ajak ke rumah sakit agar ditangani," ujar Yunita melalui telepon seluler.

"Kalau sudah ingat ke botol atau jeriken BBM itu, maka langsung alihkan ke yang lain. Kasihan anaknya harus dicegah mumpung masih kecil," tandasnya.

Adapun kebiasaan tersebut, kata Yunita jika dibiarkan dapat berdampak pada jantung dan paru-paru si balita lantaran bisa terinfeksi penyakit.

Melansir tayangan di kanal YouTube BrainStuff - HowStuffWorks via Tribun Palu, benzena yang merupakan bahan bensin memang memiliki bau manis dan membuat hidung sensitif terhadap bau tersebut.

Senyawa kimia tersebut tidak hanya ada di dalam bensin, tapi juga di dalam bahan plastik, pestisida, detergen, dan mainan anak-anak.

Aroma benzena dapat menimbulkan rasa gembira, tapi sangat beracun lantaran dapat menyerang sistem syaraf manusia.

Ketika sistem syaraf tubuh terserang, maka akan memunculkan sinyal berupa mual dan pusing.

Baca Juga: Ngeluh Sakit di Area Kemaluan, Balita Usai 3,5 Tahun Dinodai Oknum Ketua RT di Atas Motor, Terbongkar Modus yang Dilakukan Pelaku untuk Lancarkan Aksinya!

Berdasarkan sebuah studi pada 2009, bensin akan semakin berbau 'enak' ketika orang yang menghirupnya dalam kondisi lapar.

GridPop.ID (*)