Find Us On Social Media :

Hampir 2 Tahun Hasrat Seksualnya Tak Dipenuhi Gegara Istri Bersumpah Ogah Bercinta Dengannya, Pria Ini Terkena Tekanan Mental, Nasibnya Berakhir Tragis

By Luvy Octaviani, Minggu, 14 Agustus 2022 | 15:01 WIB

Ilustrasi pria alami gangguan kesehatan mental.

GridPop.ID - Nasib pria ini berakhir tragis.Semua ini bermula setelah hampir 2 tahun hasrat seksualnya tak dipenuhi oleh sang istri.Pasalnya, istrinya bersumpah tak akan bercinta dengannya.Fakta di balik rumah tangga keduanya pun membuat syok!Ya, frustasi urusan ranjangnya terus menerus ditolak sang istri, pria ini pilih mengakhiri hidupnya.Ya, kalau sudah menikah, namanya urusan ranjang sudah jadi kebutuhan manusiawi yang paling mendasar bagi pasutri.Percaya atau tidak, rutin berhubungan suami istri juga bisa jadi patokan keharmonisan rumah tangga.Namun apa jadinya bila urusan ranjang sudah amburadul selama berbulan-bulan tanpa sebuah penyelesaian?Salah salah, urusan ranjang yang amburadul bisa berujung pada hilangnya nyawa seseorang.Memang terdengar dramatis bak sinetron, namun itulah yang dialami oleh pasangan suami istri ini.Dilansir oleh Sosok.id dari Times of India dan Daily Mail, Minggu (3/1/2021) seorang pria di India ditemukan tewas gantung diri oleh ibunya di rumah pada Juli 2020 lalu.

Baca Juga: Tips Hidup Atasi Kaki Pegal di Malam Hari, Cara Alami Tanpa Obat Ini Dijamin Ampuh, Pasti Nyesel Baru Tahu!

Pria ini adalah seorang pegawai stasiun kereta api bernama Surndrasinh.Dilaporkan Surndrasinh tewas gatung diri lantaran merasa frustasi dengan nasib pernikahannya yang berusia 22 bulan.Dilansir Sosok.ID dari Times of India, Minggu (3/1/2021) 22 bulan sebelum kematiannya, Surndrasinh dinikahkan oleh keluarganya dengan seorang janda bernama Geeta Parmar (32).Surndrasinh sendiri adalah seorang duda yang telah lama bercerai.Dikira memiliki pernikahan yang bahagia, Surndrasinh dan istrinya justru bersikap seolah-olah seperti orang asing.Selama 22 bulan menikah, Surndrasinh dan Geeta Parmar tak pernah melakukan hubungan suami istri.Apapun usaha membujuk yang dilakukan Surndrasinh selalu berakhir dengan penolakan.Berulang kali hasratnya ditolak rupanya berdampak bagi kesehatan Surndrasinh.Merasa tak dicintai dan kurangnya hubungan suami istri membuat Surndrasinh mengalami tekanan mental dan selalu merasa pusing.Bahkan saat ibu Surndrasinh, Muli berkunjung ke rumah ia sempat memergoki sang anak dan mantunya tidur di ranjang yang berbeda.Berdasarkan keterangan sang ibu, putranya sempat mengaku bila istrinya selalu menolak jika diajak berhubungan.

Baca Juga: Memasuki Masa Transisi, Berikut Beberapa Cara untuk Menjaga Kesehatan Mental Remaja yang Perlu Dipahami Orang Tua, Jangan Sampai Tidak Tahu!

Bahkan menurut pengakuan ibu Surndrasinh, sang mantu telah bersumpah di depan dirinya tak kan menyentuh tubuh putranya.Kondisi ini diperkeruh dengan pertengkaran antara Surndrasinh dan istrinya yang terus memanas setiap hari.Hingga pada 27 Juli, Surndrasinh yang disebut telah mengalami depresi memutuskan untuk gantung diri menggunakan kipas angin di rumahnya.Keluarganya yang saat itu baru pulang dari acara pemakaman, mendapati pria ini telah kehilangan nyawa, tergantung di langit-langit rumah.Tanpa berpikir ulang, keluarga langsung melaporkan sang istri, Geeta Parmar sebagai penyebab kematian Surndrasinh.Sebagai tambahan yang mengutip dari laman kompas.com, salah satu pemicu orang melakukan bunuh diri adalah karena mengalami tekanan hidup yang berat.Ketua Umum Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia, Dr Indria Laksmi Gamayanti, MSi.,Psikolog mengatakan, bunuh diri bisa terjadi di mana saja dan oleh siapa pun.

Akan tetapi, memang ada kecenderungan orang-orang yang sangat berisiko melakukan bunuh diri. "Individu yang mengalami masalah psikologi berat atau gangguan jiwa, jelas sangat berisiko melakukan bunuh diri," kata Indria dalam diskusi daring bertajuk Menciptakan Harapan Melalui Aksi Nyata, Sabtu (11/9/2021).Salah satunya adalah orang yang mengalami tekanan hidup yang berat.Individu yang mengalami masalah psikologis berat atau gangguan jiwa, erat dengan depresi dan tindakan bunuh diri.

Baca Juga: Putri Candrawathi Disebut Alami Trauma Berat hingga Nangis Terus Tak Bisa Diajak Komunikasi, LPSK Tolak Berikan Perlindungan ke Istri Ferdy Sambo Gegara Ini

Nah, pada umumnya psikologis berat itu terjadi akibat tekanan hidup berat yang seseorang jalani. Tekanan hidup untuk kategori berat dalam kehidupan setiap individu pasti berbeda-beda, tidak sama satu dan lainnya. "Seseorang yang mengalami krisis, berarti berada dalam kondisi stres yang sangat tinggi, situasi berisiko tinggi untuk bunuh diri, tidak dapat fokus atau berpikir terlalu jauh," jelasnya.GridPop.ID (*)