Find Us On Social Media :

Terekam CCTV Berkomunikasi dengan Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Ternyata Ikut Terlibat Susun Skenario Pembunuhan Birgadir J, Terancam Pidana?

By Lina Sofia, Senin, 15 Agustus 2022 | 07:02 WIB

Kolase foto Putri Candrawathi beserta Ferdy Sambo dan Brigadir J

GridPop.ID - Setelah dilakukan penyidikan oleh petugas Komnas HAM, Irjen Ferdi Sambo akhirnya membongkar fakta sebenarnya.

Ternyata Ferdy Sambo berapa di lokasi terbunuhnya Brigadir J pada tanggal 8 Juli 2022 lalu.

Hal itu diungkapkan Ferdy Sambo ketika diperiksa oleh Komnas HAM di Mako Brimob Kelapa Dua Depok Jawa Barat, Jumat (12/8/2022) lalu.

Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam menyebut pihaknya memiliki temuan peristiwa yang terjadi di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling.

Komnas HAM memperoleh rekaman video dengan durasi kurang lebih satu jam yang memperlihatkan Ferdy Sambo sedang berkomunikasi dengan istrinya Putri Candrawathi.

Peristiwa tersebut berkaitan dengan kejadian pembunuhan Brigadir J di rumah dinas Duren Tiga.

Dilansir dari laman Tribunnewsbogor.com, bahkan disebutkan Komnas HAM, Ferdy Sambo pun menyusun skenario itu bersama istrinya, Putri Candrawathi setelah keduanya tiba di rumah pribadi, di Saguling.

"Ternyata memang ada komunikasi antara Pak Sambo dan Bu Sambo sehingga memang mempengaruhi cerita yang ada di TKP," ujar Choirul Anam.

Tak hanya soal skenario kronologi tembak-menembak, Ferdy Sambo pun sengaja memerintahkan pada anak buahnya untuk merusak TKP.

"Dia mengaku kalau dialah yang menyusun cerita, dialah yang mencoba membuat TKP sedemikian rupa, sehingga semua orang susah membuat terang peristiwanya. Karena memang ada perusakan TKP," tambah Choirul Anam.

Kemudian di depan Komnas HAM, Ferdy Sambo minta maaf lantaran sudah merekayasa kasus pembunuhan Brigadir J.

Baca Juga: Terlalu Banyak Skenario Dalam Drama, Keluarga Almarhum Brigadir J Sentil Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi: Anda Tidak Capek? Kami Butuh Keadilan!

"Awalnya tembak menembak ternyata rancangan dia sendiri. Dan dia mengakui bahwa dia bersalah dalam tindakan yang merekayasa itu," ungkap ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik.

"Dia juga minta maaf pada Komnas HAM, seluruh masyarakat Indonesia, atas tindakannya yang melakukan rekayasa. Dia mengaku paling bertanggung jawab atas peristiwa ini," tambahnya.

Di sisi lain, kini nasib istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi benar-benar sedang di ujung tanduk.

Hal ini terjadi setelah laporan pelecehan seksual yang diajukan pihak Putri Candrawathi dihentikan oleh Bareskrim Polri.

Laporan Putri Candrawathi tersebut dihentikan karena tidak terbukti adanya tindak pidana dan dianggap hanya rekayasa.

Atas hal ini, Putri Candrawathi disebut bisa menjadi tersangka menyusul Ferdy Sambo yang sebelumnya telah lebih dulu ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kematian Brigadir J.

Bahkan, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) juga tak bisa memberikan perlindungan kepada Putri Candrawathi.

Kini, Putri Candrawathi hanya bisa menunggu nasibnya yang saat ini berada di tangan tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Nantinya, timsus yang akan menentukan status hukum istri Irjen Ferdy Sambo tersebut.

"Nanti kita serahkan kepada timsus keputusannya seperti apa," kata Agus saat dikonfirmasi, Sabtu (13/8/2022).

Hal yang pasti, kata dia, semua saksi melihat Brigadir J tak masuk ke dalam rumah saat mengantar Putri Candrawathi ke rumah dinas Irjen Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Putri Candrawathi Disebut Alami Trauma Berat hingga Nangis Terus Tak Bisa Diajak Komunikasi, LPSK Tolak Berikan Perlindungan ke Istri Ferdy Sambo Gegara Ini

Hingga saat ini, Putri Candrawathi masih sulit untuk dimintai keterangan terkait kasus pembunuhan terhadap Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) bahkan menyarankan istri Ferdy Sambo untuk mencari teman curhat.

Tujuannya adalah untuk kembali membangun rasa percaya diri.

Sementara itu, tim Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyebut, Putri Candrawathi belum bisa dimintai keterangannya, karena terus menangis dan malu untuk mengungkapkan sesuatu. 

“Sebetulnya belum ada apa pun yang kami peroleh, sempat yang disampaikan bahwa Ibu P malu untuk mengungkapkan,” kata Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi Pasaribu dalam Sapa Indonesia Pagi, Rabu (10/8/2022).

Kepada pimpinan LPSK, para psikolog dan psikiater tersebut melaporkan bahwa mereka tidak banyak memperoleh keterangan dari Putri Candrawathi.

Edwin mengatakan, faktor yang membuat tim LPSK tak mendapatkan keterangan yang signifikan karena Putri secara penampakan masih shock, sebagaimana yang dilaporkan oleh psikiater kepada pimpinan LPSK. Saat proses asesmen tersebut, Edwin mengatakan, Putri juga lebih banyak diam.

Baca Juga: Satu per Satu Fakta Terbuka, Laporan Putri Candrawathi Soal Pelecehan Terbukti Palsu, Sengaja Direkayasa Ferdy Sambo

GridPop.ID (*)