Ketika membuat perjanjian, sebaiknya kamu telah mempertimbangkan fluktuasi harga di pasaran dan bisa menyepakatinya dengan pabrik.
Apabila terjadi fluktuasi harga terjadi, kamu bisa menyepakati harga yang didapat agar tetap menjaga harga pasar untuk dijual kepada konsumen atau pengecer.
5. Izin Usaha
Apabila kamu telah mendapatkan informasi pabrik minyak goreng, kamu bisa menjadi distributor atau reseller.
Langkah ini juga bisa melatih kamu untuk menyusun strategi penjualan.
Selain itu, bisa membuka kesempatan agar bisa mengembangkan usaha yang lebih besar.
6. Pembukuan dan Pencatatan Stok
Perlu diingat, ketika kamu mendapatkan pabrik pemasok minyak goreng belum tentu jadi jaminan stok barang tetap aman.
Untuk itu, sebaiknya kamu membuat pembukuan dan pencatatan stok agar bisa dicek secara berkala.
Apabila sewaktu-waktu ada masalah proses distribusi, kamu bisa memperlihatkan data stok minyak goreng yang didistrikbusikan tersebut.
Berdasarkan pemaparan di atas, intinya untuk membeli minyak goreng secara langsung ke pabrik maka kamu harus menyiapkan dana serta menetapkan tujuan pembeliannya.
Hal ini mengingat bahwa tidak sembarangan pabrik bisa memberi stok minyak goreng begitu saja ke konsumen, terutama bagi konsumen yang membelinya secara eceran.
Minyak goreng dari pabrik biasanya hanya diberikan pabrik kepada para distributor atau agen yang sudah memiliki pangsa pasar.
Untuk itu, sebaiknya kamu perlu mengetahui detail kerja sama yang ditawarkan pabrik pemasok minyak goreng agar bisa saling menguntungkan.
GridPop.ID (*)