"Ini harganya naik udah dari seminggu kemarin. Sempet naik Rp27.000, terus sekarang naik lagi Rp31.000," ujar penjaga warung di wilayah Ciputat, Yasin.
Sebagai tambahan informasi, melonjaknya harga telur ayam tidak hanya di Jabodetabek. Namun juga terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.
Mengutip Tribun Jabar, harga telur ayam di Pasar Tradisional Majalengka terpantau tinggi, Kamis (18/8/2022).
"Harga normalnya di kisaran Rp 23 ribu. Minggu kemarin Rp 27 ribu, eh awal minggu ini naik," ujar Usman, pedagang telur ayam di Pasar Tradisional Sindangkasih Cigasong, Kabupaten Majalengka, Kamis (28/8/2022).
Melansir Kompas.com, Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Indonesia (PPRN) Alvino Antonio mengatakan, salah satu alasan mengapa harga telur ayam naik adalah karena adanya program Bantuan Sosial alias Bansos dari pemerintah yang sengaja dimanfaatkan oleh oknum untuk menaikan harga.
"Pemerintah mengadakan bansos, ada berupa minyak goreng, telur, dan daging ayam ke masyarakat. Tentu dengan adanya bansos ini, demand untuk telur naik yang membuat stoknya dikit. Nah ini sengaja dimanfaatkan "digoreng" supplier menaikkan harga, yah hukum ekonomi lah," ujar Alvino saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/8/2022).
"Sebenarnya tujuan bansos ini juga membantu peternak menyerap telurnya agar harga tidak anjlok. Tapi yah memang dugaan kami ada yang sengaja menggoreng," sambung Alvino.
Adapun harga sembako telur ayam saat ini di pasaran, kata Alvino, tembus Rp 30.000-an per kilogram.
Menurutnya, kenaikan harga sembako telur ayam saat ini adalah kenaikan tertinggi dalam sejarah.
"Iya benar, ini paling tinggi (harga telur) dalam sejarah. Tembus Rp 30.000-an di pasar," ungkapnya. Sementara itu salah satu pedagang sembako di Bekasi, Siti, mengatakan, kenaikan harga telur ini sudah terjadi sejak seminggu yang lalu.
"Naik udah seminggu yang lalu. Pusing saya yang jual. Dari harga Rp 27.000, Rp 28.000, Rp 29.000, Rp 30.000, sekarang saya jual Rp 31.000 per kilogram," kata Siti.