Find Us On Social Media :

Pengakuan Ferdy Sambo Disorot Komnas HAM, Suami Putri Candrawathi Keceplosan Sebut 2 Hal Ini, Benarkah Ikut Tembak Brigadir J?

By Arif B, Selasa, 23 Agustus 2022 | 05:02 WIB

Irjen Ferdy Sambo

Alat pendukung tembak-menembak tersebut, kata Taufan, yakni seolah ada tembakan dari Brigadir J ke dinding.

Saat peristiwa penembakan itu terjadi, Taufan mengatakan Putri Candrawathi pergi ke rumah dinas di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Lalu, Ferdy Sambo menyusul berapa menit yang itu mengesankan seolah-olah mau pergi ke tempat lain.

"Terus tiba-tiba dia balik, begitu. Dia katakan, itu skenario dia kan. Sebetulnya memang dia akan ke TKP (Tempat Kejadian Perkara) untuk melakukan eksekusi terhadap Yosua, begitu," ungkapnya.

Ketika ditanya apakah Komnas HAM percaya keterangan Ferdy Sambo, Taufan menuturkan pihaknya yakin pembunuhan terhadap Brigadir J tidak mungkin dilakukan Bharada E sendirian.

Hal itu terlihat arah peluru datangnya dari tempat yang berbeda.

"Artinya tidak mungkin orang yang sama berbolak balik dari tempat ke tempat lain untuk melakukan tembakan," tuturnya.

Baca Juga: Ferdy Sambo Ketar-ketir? Hasil Autopsi Ulang akan Buktikan Jumlah Eksekutor yang Lakukan Penembakan Terhadap Brigadir J, Ketua Komnas HAM: Sangat Membantu

Taufan juga menuturkan ada indikasi bahwa pelurunya jenisnya juga berbeda.

Satu tubuh posisi Brigadir J dengan di posisi tubuh yang lain itu ada ukuran berbeda satu dengan yang lainnya.

"Jadi sangat mungkin memang terjadi bahwa itu dilakukan oleh lebih dari satu orang. Dan dalam hal ini kalau kita merujuk pada pengakuan Richard. Selain Richard itu tadi dikatakannya adalah saudara FS (Ferdy Sambo)," katanya.

Sebagai tambahan informasi, Sambo disebut-sebut mengaku marah dan emosi kepada Brigadir J.