Find Us On Social Media :

'Saya yang Merekayasa, Saya Otaknya', Bak Kepalang Malu, Ferdy Sambo To The Point Kala Jawab Sederet Pertanyaan Komnas HAM

By Ekawati Tyas, Selasa, 23 Agustus 2022 | 09:32 WIB

Brigadir J (Kiri), Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi (kanan)

GridPop.ID - Irjen Ferdy Sambo bak ogah bertele-tele menjawab pertanyaan saat diperiksa Komnas HAM.

Blak-blakan Ferdy Sambo langsung mengakui semua kesalahannya.

Ferdy Sambo juga tak ragu mengaku bahwa ia adalah sosok yang merekayasa sekaligus dalang pembunuhan Brigadir J.

Melansir Tribunnewsmaker.com, pengakuan mantan Kadiv Propam Polri itu mengalir begitu saja kala Komnas HAM datang melakukan pemeriksaan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok pada, Jumat (12/8/2022).

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Sambo tak membantah bahwa ia adalah otak pembunuhan Brigadir J serta otak yang merancang obstruction of justice atau menghalangi proses hukum.

Melansir Tribunnews.com, misalnya yaitu soal Ferdy Sambo yang mengubah TKP, menghilangkan barang bukti antara lain dekoder CCTV, alat-alat komunikasi dan lain-lain.

"Termasuk juga mengkondisikan, supaya orang-orang yang menjadi saksi kunci itu memberikan keterangan sebagaimana skenario yang dia buat, yaitu skenario seolah-olah ada tindakan pelecehan seksual di rumah Duren Tiga yang dilakukan oleh saudara Yosua terhadap istrinya," kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik.

Taufan mengakui, tak semua pertanyaan disodorkan karena Ferdy Sambo memilih to the point.

"Pak, sudah.

Baca Juga: ALASAN Kamaruddin Simanjuntak Berbaik Hati Adopsi Balita Ferdy Sambo, Pengacara Brigadir J Inginkan Hal Ini Terpenuhi: Saya Janji Sekolahkan Sampai Jadi Dokter

Saya akui semua, pak.

Memang saya yang merekayasa.

Saya otaknya," jawab Ferdy Sambo lugas seperti ditirukan Taufan di YouTube Narasi yang tayang 18 Agustus 2022.

Lebih lanjut, Sambo sempat melakukan rapat kilat sebelum mengeksekusi Brigadir J.

Ia memanggil sejumlah orang dekatnya guna melakukan rapat kilat di rumahnya di Jalan Saguling III, Kompleks Pertambangan, Duren Tiga.

Namun, sebelum itu Sambo marah usai kurang lebih satu jam mendengar cerita Putri Candrwathi tentang apa yang terjadi di Magelang.

Bertempat di lantai tiga rumahnya, Ferdy Sambo memanggil bergiliran orang-orang yang baru tiba dari Magelang, kecuali Brigadir J.

"Dia memanggil KM (Kuat Maruf), RR (Ricky Rizal) dan Richard untuk dia (Ferdy Sambo, red) kasih arahan, bahwa kalian harus lakukan ini, ini dan ini," terang Taufan.

Saat melakukan pemanggilan terhadap tiga orang tersebut, Sambo mengaku tak didampingi istrinya.

Baca Juga: 'Uang itu Ada!', Desas-desus Bunker Rp 900 M di Kediaman Ferdy Sambo Nyata Adanya? Sosok Ini Pertanyakan Asal-usul hingga Kepemilikan Uang di Kediaman eks Kadiv Propam Polri

Kemudian Sambo memberikan tugas tertentu pada setiap orang dan harus seperti apa setelah eksekusi Brigadir J di rumah dinas.

Lalu orang-orang yang dipanggil Sambo mengiyakan skenario tersebut termasuk jika di kemudian hari kematian Brigadir Yosua jadi masalah.

Kata Taufan, ada bahasa-bahasa menurut pengakuan mereka, seperti "Iya. Oke, akan kami lakukan," dan "Siap Komandan."

GridPop.ID (*)