GridPop.ID - Bharada Richard Eliezer atau Bharada E akan segera bertemu dengan atasannya Ferdy Sambo dalam gelar rekonstruksi pembunuhan Brigadir J.
Rekonstruksi pembunuhan Brigadir J ini rencananya akan digelar pada Selasa (30/8/2022) di TKP rumah dinas Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Proses ini tentunya akan mempertemukan kelima tersangka termasuk Bharada E pelaku penembakan, dan Ferdy Sambo sebagai dalang dari penembakan Brigadir J.
Semenjak ditetapkan sebagai tersangka, Bharada E belum pernah bertemu dengan atasannya.
Pasca bersaksi tentang kejadian pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, Bharada E meminta agar tidak dipertemukan dengan Ferdy Sambo.
Hal ini disampaikan oleh Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo.
"Bharada E tidak mau dipertemukan dengan Ferdy Sambo," kata Kapolri seperti yang dikutip dari Tribunnews.com.
Sebelumnya dalam sidang kode etik Ferdy Sambo, hanya Bharada E yang tidak hadir.
Ia memberikan kesaksiannya secara virtual melalui aplikasi Zoom.
"Saksi dari tempat khusus Bareskrim: RR (Ricky Rizal), KM (Kuat Ma'ruf), RE (Richard Eliezer). RE hadir melalui Zoom," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah dalam jumpa pers di Gedung TNCC Polri, Jakarta Selatan, Kamis (25/8/2022) seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Nurul mengatakan ada saksi-saksi lain yang juga dihadirkan secara langsung di sidan.
Total ada 15 saksi yang dihadirkan dalam sidang etik Ferdy Sambo tersebut.
Meski menolak, Bharada E tampaknya akan kembali bertemu dengan atasannya tersebut.
“Kalau rekonstruksi info dari penyidik (Bharada E) dapat dihadirkan, perkembangan menunggu Selasa saja,” tutur Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
Polri memastikan proses rekontruksi kasus pembunuhan Brigadir J bakal berlangsung tertutup.
Dalam proses rekonstruksi nanti, Dedi menerangkan pihaknya akan menghadirkan jaksa penuntut umum (JPU).
"Selain menghadirkan lima tersangka juga didampingi pengacara, nanti bersama ikut di dalam menyaksikan rekonstruksi tersebut adalah JPU," ucapnya.
Selain itu, Dedi memastikan Komnas HAM dan Kompolnas juga hadir dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J terkait tranparansi dan objektifitas.
"Kemudian juga agar pelaksanaannya juga berjalan secara transpanan, objektif, dan akuntabel, penyidik juga mengundang Komnas HAM, Kompolnas," ungkapnya.
GridPop.ID (*)