GridPop.ID - Perselingkuhan memang tak bisa dibenarkan.
Pasalnya, perselingkuhan bisa merusak rumah tangga jika sudah menikah.
Baru-baru ini, oknum guru justru kepergok berselingkuh dengan pria idamannya di sebuah hotel.
Dilansir dari laman tribunmedan.com, seorang oknum guru terjaring razia di hotel bersama selingkuhannya.
Guru tersebut begitu panik ketika petugas datang melakukan penggerebekan.
Ia bahkan sampai mohon-mohon agar suaminya tidak diberi tahu soal kelakuannya.
Sang Bu Guru dan pria selingkuhannya itu bahkan mengaku sempat melakukan hal-hal tidak senonoh saat di hotel berdua.
Diketahui, oknum guru di Banyuasin ketahuan selingkuh bersama pria idaman lain di dalam hotel saat terjaring razia petugas Samapta Tipiring Polda Sumsel.
Kini oknum guru di Banyuasin dan PIL menjalani sidang di Pengadilan Negeri Palembang, Jumat (26/8/2022).
Diketahui oknum guru di Banyuasin itu berinisial NN (35) dengan pasangannya HA seorang pegawai swasta HA (36).
Keduanya dihadapkan dengan hakim tunggal, Harun Yulianto SH MH di Pengadilan Negeri Palembang.
Keduanya mengaku telah memiliki pasangan masing-masing.
Mereka mengaku sudah saling kenal sejak lama.
Pada hakim tunggal terdakwa NN mengaku menginap di hotel Jalan Sudirman Palembang karena hendak mengurus BPJS ayahnya yang sedang dirawat di Rumah Sakit Charitas Palembang.
Terdakwa HA mengaku awalnya hanya ingin mengantarkan sate padang kepada NN.
"Awalnya saya cuma antar sate Padang saja pak dan mengobrol-ngobrol," ujar terdakwa HA.
Namun ditanya hakim lebih dalam, akhirnya HA mengaku sempat berbuat hal yang tidak senonoh.
"Cuma ciuman saja pak," kata HA.
Di dalam sidang keduanya mengatakan takut jika hal ini sampai ketahuan ke keluarga masing-masing.
"Mohon jangan sampai keluarga tahu pak, terlebih kepada suami saya," ujar NN memohon pada hakim.
Akibat perbuatannya, majelis hakim pun menghukum kedua pasangan selingkuh tersebut wajib membayar denda sebesar Rp. 2.000.000.
Sementara itu, Kanit 4 Turjawali Polda Sumsel AKP Heri Sulistio SH melalui anggota Riksa Tipiring Polda Sumsel Brigadir Patron menjelaskan, penangkapan keduanya saat dirazia di penginapan Simpang Charitas Palembang sekira pukul 22.50, Kamis (25/8/2022).
"Ketika petugas kami melakukan pemeriksaan mulanya kedua mengaku sudah menikah, dan saat itu yang laki-laki sedang berada di atas kasur kamar nomor 201," ujar Patron.
Namun, lanjut Brigadir Patron saat diperiksa lebih mendalam barulah keduanya mengaku bukanlah pasangan suami-istri.
Dampak Buruk Perselingkuhan bagi Kesehatan Mental
Dilansir dari laman kompas.com, berikut adalah dampak buruk perselingkuhan bagi kesehatan mental pelakunya:
1. Rasa bersalah
Seseorang mungkin bahagia saat bersama selingkuhannya namun juga memendam rasa bersalah terhadap istri atau suami yang dikhianati.
Rasa bersalah ini membuat diri kita secara emosional lebih lemah, menurunkan tingkat kepercayaan diri dan harga diri.
Perasaan ini juga menyebabkan lebih banyak stres dan pergolakan mental.
2. Takut ketahuan
Perasaan ketakutan yang terus menerus tidak pernah baik untuk kesehatan mental kita.
Rasa takut ketahuan saat berselingkuh membuat kita paranoid dan mempertanyakan berbagai akibatnya.
Kita takut soal yang terjadi jika tertangkap basah berselingkuh, bagaimana keluarga akan terpengaruh dan reputasi sosial yang tercoreng.
Berbagai ketidakpastian ini memicu ketidakstabilan mental dan emosional yang membuat kita lebih rentan terhadap kecemasan dan depresi.
3. Kelelahan mental
Perasaan bersalah yang terus-menerus dikombinasikan dengan rasa takut dapat membuat seseorang sangat kelelahan.
Apalagi, ekspektasi yang tidak semestinya dari selingkuhan kita bisa memperburuk keadaan.
Semua faktor ini digabungkan menciptakan stres dan tekanan mental, menambah perasaan kelelahan emosional.
Plus, menjalin hubungan romantis dengan dua orang pada saat yang sama sebenarnya bisa sangat menakutkan dan membebani.
4. Harga diri yang rusak
Terlalu banyak berpikir tentang dampak perselingkuhan bisa sangat merusak harga diri.
Perasaan bersalah dan proses berpikir yang kompleks bisa membuat seseorang penuh kekhawatiran dan kecemasan.
“Perselingkuhan di luar nikah sering menimbulkan perasaan bersalah, malu, dan ngeri. Memimpin kehidupan paralel melibatkan keputusan logistik yang luar biasa yang harus dibuat dan dapat menyebabkan kelelahan, kelelahan, dan kejenuhan," kata Dr Khemani.
Ia menegaskan, rasa takut mempertaruhkan pernikahan, yang menyebabkan luka emosional bagi pasangan dan anak-anak dapat menyebabkan penderitaan yang luar biasa.
Maka dari itu, cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan tidak berselingkuh dan tetap setia kepada pasangan.
GridPop.ID (*)