Find Us On Social Media :

Belum Normal Harga Sembako Telur Ayam, Pemerintah Sudah Mau Naikkan Harga BBM, Pedagang Menjerit Takut Harga Kebutuhan Pokok Lain Ikut Naik!

By Arif B, Rabu, 31 Agustus 2022 | 18:01 WIB

Gambar ilustrasi. Pedagang menjerit takut harga sembako ikut naik seiring dengan rencana kenaikan harga BBM.

GridPop.ID - Harga sembako telur ayam cenderung tinggi akhir-akhir ini.

Namun belum selesai dengan permasalahan ini, pemerintah sudah berencana menaikkan harga BBM.

Pedagang pun takut harga sembako yang lain jadi ikut naik.

Setidaknya ini yang dikatakan Lina (35), salah satu pedagang di Pasar Wosi, Manokwari, Papua Barat.

Lina pun berharap harga barang di pasar khususnya sembako bisa tetap stabil.

Sehingga tidak memberatkan masyarakat saat berbelanja.

"Kita pedagang kecil ini cuma tahu ambil dari agen saja. Kalau dari agen sudah naik berarti kita juga naikan harga jualan," ungkapnya, dikutip dari Tribun Papua Barat.

Seperti yang dikutip dari Tribunnews.com, harga sembako telur ayam nasional rata-rata stabil di angka Rp31.600.

Tidak ada kenaikan harga dibandingkan Selasa (30/8/2022) kemarin.

Baca Juga: Masyarakat Harus Bersabar, Harga Sembako Telur Ayam Baru Bisa Normal 2 Minggu Lagi, Apa Alasannya?

Kini, di tengah harga sembako telur ayam yang cenderung mahal, muncul isu kenaikan harga BBM.

Hal ini akibat subsidi BBM yang terus membengkak dan membebani negara.

Berikut pernyataan presiden, menteri seputar rencana kenaikan harga BBM:

Sri Mulyani mengungkapkan, harga Jual eceran (HJE) BBM bersubsidi jauh lebih rendah dibanding harga jual seharusnya.

Ia memaparkan HJE Solar yang ditetapkan oleh PT Pertamina (Persero) dengan seizin pemerintah sebesar Rp 5.150 per liter, sedangkan harga keekonomiannya sudah mencapai Rp 13.950 per liter.

"Artinya masyarakat dan seluruh perekonomian mendapatkan subsidi Solar sebesar 63 persen atau mencapai Rp 8.800 per liter dari harga riilnya," ujar Sri Mulyani, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (27/8/2022).

Harga keekonomian Pertalite mencapai Rp 14.450 per liter, sehingga subsidi yang diberikan mencapai Rp 6.800 per liter.

"Harga Pertalite sekarang ini, rakyat setiap liternya mendapatkan subsidi 53 persen atau Rp 6.800 setiap liter yang dibeli," ujar Sri Mulyani.

Sementara harga keekonomian Pertamax mencapai Rp 17.300 sehingga subsidi yang diberikan mencapai Rp 4.800 untuk setiap liternya.

Baca Juga: Meski Harga Sembako Telur Ayam di Sragen Berangsur Turun Jadi Segini, tapi Harga Sembako Cabai Rawit Merah Malah Meroket, Ini Daftar Lengkapnya!

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan kembali memperdalam soal kenaikan harga BBM bersubsidi.

"(Soal meneruskan subsidi BBM atau tidak) ini lagi diperdalam," ujar Airlangga di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (25/8/2022).

Selain memperdalam soal kebijakan harga BBM subsidi, Airlangga menyebut bahwa pemerintah sedang mendalami soal bantuan sosial.

Bansos tersebut rencananya akan diberikan sebagai bantalan sosial untuk masyarakat yang terdampak jika nantinya harga BBM bersubsidi naik.

"Bansos-nya diminta untuk diperdalam. Anggarannya dari mana, programnya seperti apa," tambah Airlangga.

Sementara itu, menurut Jokowi, pemerintah harus hati-hatti sebelum mengambil keputusan.

"Ini menyangkut hajat hidup orang banyak, jadi semuanya harus diputuskan dengan hati-hati. Dikalkulasi dampaknya jangan sampai dampaknya menurunkan daya beli rakyat, menurunkan konsumsi rumah tangga," ujar Jokowi dikutip dari Kompas.com, 23 Agustus 2022.

Jokowi menambahkan bahwa kenaikan BBM bersubsidi akan merembet ke daya beli masyarakat.

"Harus dihitung juga menaikkan inflasi yang bisa menurunkan pertumbuhan ekonomi. Semuanya saya suruh menghitung betul hitung betul sebelum diputuskan," tegasnya.

Baca Juga: UPDATE HARGA SEMBAKO Senin 28 Agustus 2022, Segini Harga Minyak Goreng di Minimarket Terdekat, Serbu yuk Mumpung Diskon!

GridPop.ID (*)