Find Us On Social Media :

Makin ke Sini Makin Blunder! Laporan Awal Ditolak, Kini Putri Candrawathi Ngaku Dapat Pelecehan Seksual di Magelang dengan Bukti Ini

By Arif B, Selasa, 6 September 2022 | 18:21 WIB

Putri Candrawathi mengaku mendapatkan pelecehan seksual di Magelang

GridPop.ID - Laporan pelecehan seksual yang dilaporkan Putri Candrawathi memang sudah ditutup oleh Bareskrim.

Namun, isu soal pelecehan seksual ini kembali diungkit Komnas Perempuan.

Berbeda dari laporan sebelumnya, kini Putri Candrawathi disebut-sebut mendapatkan pelecehan seksual di Magelang.

Hal ini diketahui dari Ketua Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi.

"Kekerasan seksualnya berbentuk perkosaan atau persetubuhan itu terjadi di sore hari,” katanya, dikutip dari Serambinews.com.

Kemudian, kata Siti, usai rudapaksa terjadi pada 7 Juli 2022 lalu, Putri Candrawathi menghubungi suaminya, Ferdy Sambo.

Siti mengatakan hal yang disampaikan kepada Ferdy Sambo tidak detail dan hanya mengungkapkan Brigadir J telah melakukan tindakan kurang ajar.

“Tapi tidak detail, hanya menyampaikan bahwa ada perilaku tanda kutip ya kurang ajar dari J tapi detailnya nanti diceritakan di Jakarta,” jelasnya.

Lantas, usai adanya peristiwa pemerkosaan tersebut, asisten rumah tangga (ART) Putri Candrawathi, Susi menemukan majikannya itu di depan kamar mandi.

Baca Juga: 'Di Luar Nalar Manusia', Pengacara Brigadir J Soroti Reaksi Ferdy Sambo saat Pertama Kali Dikabari Istrinya Alami Pelecehan Seksual, Singgung Adanya Kejanggalan

Selanjutnya, ART Putri Candrawathi lainnya, Kuat Maruf membantunya kembali ke kamar pribadinya.

“Di dalam rumah (di Magelang), selain almarhum (Brigadir) J, Kuat, S, dan Putri (Candrawathi),” katanya.

Kemudian, Putri Candrawathi menghubungi Bharada Richard Eliezer atau Bharada E dan Bripka Richard Ricky Rizal alias Bripka RR agar segera kembali ke Magelang.

“Dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta, Ibu P memang tidak tahu yang mengatur perjalanan karena memang ia kemudian tidak mau ada di satu mobil dengan J.”

“Ia memang ketika telepon meminta izin kepada Sambo karena memang takut,” ujar Siti.

Seusai sampai di Jakarta, Siti mengungkapkan bahwa Putri menceritakan pemerkosaan yang berada di Magelang kepada Ferdy Sambo.

“Dan Sambo di berbagai media disampaikan sangat marah dan memanggil para ajudannya,” katanya.

Lebih lanjut, Siti mengatakan seusai sampai di Jakarta, Putri tidak pernah keluar dari rumahnya.

Namun keterangan ini justru membuat kasusnya semakin blunder.

Baca Juga: 'Ini Sudah Kelewatan!', Irma Hutabarat Pertanyakan Bukti Dugaan Pelecehan Seksual yang Dilakukan Brigadir J hingga Sebut Putri Candrawathi Bukanlah Korban, Ini Alasannya

Hal ini seperti yang dikatakan Kabareksirm Komjen Agus Andrianto.

Seperti diketahui, mantan Kadiv Propam itu menyuruh istrinya, Putri Candrawathi untuk membuat laporan pelecehan seksual di Polres metro Jakarta Selatan dengan tempat kejadian perkara (TKP) di rumah dinas Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022) saat kematian Brigadir J.

Laporan tersebut dilakukan atas suruhan Ferdy Sambo demi mendukung skenario baku tembak Richard Eliezer atau Bharada E versus Brigadir J yang dibuatnya.

Namun, laporan tersebut kemudian gugur, karena penyidik Bareskrim Polri menyatakan tidak ada bukti.

Kini, setelah disebutkan lokasi kejadian di Magelang, Komjen Agus menyayangkan kenapa laporan tidak dibuat seperti ini dari dulu.

Pengakuan terbaru Putri Candrawathi sebenarnya sejalan dengan motif yang diungkapkan Ferdy Sambo saat diperiksa Tim Khusus (Timsus) di Mako Brimob terkait alasan merencanakan pembunuhan Brigadir J, pada Kamis (11/8/2022).

Keputusan melaporkan dengan TKP Duren Tiga dan bukan Magelang justru menjadi blunder karena kemalangan yang diduga dialami Putri Candrawathi dilaporkan salah alamat.

"Sayangnya mereka tidak melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian (Polres), sehingga tak ada olah TKP dan pengambilan bukti-bukti terkait kejadian (di Magelang) tersebut,” ujar Komjen Agus kepada wartawan di Jakarta dikutip dari Kompas.TV, Senin (5/9/2022).

Komjen Agus juga mengatakan, terkait narasi pemerkosaan yang muncul harus didukung dengan bukti.

Baca Juga: TOLAK Tawaran Jadi Pengacara Ferdy Sambo Meski Namanya Bakal Kian Naik Daun, Hotman Paris Justru Singgung Rasa Takut: Saya Tidak Mau!

“Apapun yang dinarasikan bagi kami penyidik ya harus didukung alat bukti yang ada,” ucap Agus.

Karena minimnya bukti, Agus menyebut hanya Putri Candrawathi, Brigadir J dan Tuhan yang mengetahui kebenaran isu pelecehan seksual itu.

"Saya pernah ungkapkan yang tau hanya Allah, PC dan almarhum J yang tahu pastinya" ucapnya.

"Kebenaran hakiki hanya milik Allah SWT. Kebenaran duniawi tentunya didasari atas keterangan saksi-saksi dan bukti," sambungnya.

Baca Juga: LPSK Cium Kejanggalan Dugaan Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Rekomendasi Komnas HAM, 1 dari 7 Masih Dirahasiakan karena Hal Ini!

GridPop.ID (*)