Rupanya diam-diam, Kuat Maruf, Bripka RR, dan Bharada E mengurai kesaksian kompak di depan penyidik.
Hal itu tercipta saat ketiganya menjalani rekonstruksi.
"Kemarin di rekon itu, KM, RR, Bharada E itu menyampaikan bahwa memang betul mengenai dijanjikan uang tersebut itu apa adanya," ujar Ronny Talapessy.
Sebelumnya, Erman Umar mengurai penjelasan perihal adegan Ferdy Sambo hendak memberikan uang ke ajudannya saat rekonstruksi.
Namun kala itu, Ferdy Sambo membantah pernyataan Bripka RR soal menjanjikan uang.
"Ricky dibilangin sama ibu ( Putri Candrawathi) atau Pak Sambo, si Richard (dijanjikan uang) Rp 1 miliar karena dia nembak, si Ricky Rp 500 juta, si Kuat Rp 500 juta," ujar Bripka RR seraya ditirukan Erman Umar.
Halsil Lie Detector Bharada E, Bripka Rr dan Kuat Ma'ruf
Sebelumnya, hasil pemeriksaan Lie Detector Bharada E, Bripka Rr dan Kuat Ma'ruf juga turut diumumkan ke publik.
Dilansir dari laman kompastv.com, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Andi Rian Djajadi mengungkapkan, hasil sementara uji poligraf atau detektor kebohongan tiga tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, menunjukkan mereka memberikan keterangan secara jujur, Selasa (6/9/2022).
Ketiga tersangka yang diperiksa menggunakan alat uji kebohongan atau lie detector itu ialah Bharada Richard Eliezer (Bharada E), Bripka Ricky Rizal (Bripka RR), dan Kuat Ma’ruf (KM).
"Barusan saya dapat hasil sementara uji poligraf terhadap RE, RR, dan KM, hasilnya no deception indicated alias jujur," kata Andi kepada wartawan, Selasa (6/9/2022).