Find Us On Social Media :

Lagi-lagi Dugaan Penganiayaan Dibantah! Ahli Forensik Ungkap Luka di Leher Brigadir J Bukan Karena Jeratan tapi Efek Autopsi: kan Dimasukkan Selang Formalin!

By Arif B, Selasa, 20 September 2022 | 06:32 WIB

Jenazah Brigadir J

GridPop.ID - Kasus pembunuhan Brigadir J masih blunder belum menemukan ujungnya.

Terbaru, Kamaruddin Simanjuntak menduga jika sebelum kliennya tewas ditembak, Brigadir J sempat dianiaya.

Hal ini bermula dari luka di leher Brigadir J.

"Kami semakin mendapatkan bukti-bukti lain bahwa ternyata almarhum Brigadir Yosua ini sebelum ditembak kami mendapatkan lagi ada luka semacam lilitan di leher artinya ada dugaan bahwa almarhum Brigadir Yoshua ini dijerat dari belakang," kata Anggota Kuasa Hukum Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2022).

"Jadi di dalam lehernya itu ada semacam goresan yang keliling dari ke kanan ke kiri seperti ditarik pakai tali dari belakang, dan meninggalkan luka memar," kata Kamarudin.

Samuel Hutabarat, ayah dari Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, pun sudah merasa lelah mengikuti perkembangan kasus pembunuhan anaknya.

Demikian hal tersebut disampaikan oleh pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, saat menemui kliennya di Muaro Jambi, Jambi.

Kamaruddin menjelaskan ayah Brigadir J yang mengikuti perkembangan kasus pembunuhan anaknya melalui media mengaku sudah lelah.

"Ketika saya ke Jambi, beliau berpesan sudah cukup lah. Kami sudah capek, pak. Kami mendengar aja capek apalagi bapak yang melakukan, katanya," kata Kamaruddin dikutip dari KompasTV, Senin (19/9/2022).

Baca Juga: 2 Bulan Berjuang untuk Keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak Tetiba Minta Maaf karena Telah Mengecewakan Banyak Pihak, Kasus Ferdy Sambo Selesai?

Lantas bagaimana kejelasan luka di leher Brigadir J?

Fakta mengejutkan diungkap oleh dr Hastry, berdasarkan hasil autopsi yang pertama dan kedua.

“Saya yakin waktu itu, kita diskusi bareng, tidak ada luka lain selain luka tembak. (Luka penganiayaan) enggak ada,” tegasnya, Sabtu (17/9/2022), dikutip dari Tribun Bogor.

Ia pun mengungkap, luka-luka yang disebut Kamaruddin Simanjuntak ada di tubuh Brigadir J merupakan luka saat proses autopsi dan pasca autopsi.

"Karena ada tindakan untuk mengambil peluru yang di dalam tubuh, tindakan untuk memasukkan selang formalin, karena jenazah mau dibawa ke luar pulau harus diawetkan, itu aja,” tegasnya.

Kemudian ia juga menegaskan bahwa semua organ tubuh Brigadir J masih ada.

“Jadi memang kebiasaan dan di dunia forensik itu kalau kita udah buka kepala, kita awetkan kan, itu kan kalau orang timur, kita mikirnya pasti dibuka kan wajahnya," ucap dr Hastry.

"Kalau ditaruh di rongga kepala kan ada formalin pedes semua, makanya kita taruh di bagian dada atau dikembalikan di situ, yang penting ada,” bebernya.

Hal itu dilakukan, kata dia, karena kepala akan dijahit lagi dan jika tidak bisa tertutup rapat bisa merembes formalinnya.

Baca Juga: Kabar Penyelidikan Kasus Penembakan Brigadir J Masih Simpang Siur, Samuel Hutabarat: Sudah Selesai, Kami Sudah Capek

“Itu kan direndem formalin. Cuma untuk memudahkan keluarga untuk lihat. Karena yakin biasanya orang meninggal itu terakhir dibuka wajahnya,” jelas dia.

Ia pun mengatakan bahwa hasil autopsi pertama dan kedua hasilnya sama.

“Adanya luka tembak aja sama, tapi mungkin yang kedua lebih susah karena udah dijahit kan, ditutup luka-lukanya yang bekas luka tembak masuk dan keluar. Terus ada pembusukan, ada juga luka pasca autopsi untuk mungkin memasukkan formalin,” ungkap dr Hastry.

Baca Juga: Bak Serigala Berbulu Domba, Pakar Curiga Putri Candrawathi Punya Taktik Licik Bikin Rekening Atas Nama Brigadir J dan RR, Singgung Kejanggalan Ini!

GridPop.ID (*)