Find Us On Social Media :

Update Harga Sembako Rabu, 28 September 2022: Cabai, Bawang, Ayam dan Beras di Jambi Terpantau Stabil

By Luvy Octaviani, Rabu, 28 September 2022 | 14:03 WIB

Ilustrasi sembako

GridPop.ID - Update harga sembako pasti banyak dinantikan.

Kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak) tentu membuat banyak yang takut akan berimbas jadi update harga sembako selalu dipantau.

Langsung saja ini dia update harga sembako hari Rabu, 28 September 2022 di Jambi.

Dilansir dari laman tribunjambi.com, Harga cabai kembali terpantau naik di Jambi jika dilihat dari laman harga-pasar.jambikota.go.id.

Untuk harga cabai merah besar dijual Rp 58 ribu dan cabai merah kecil Rp 60 ribu per Kg.

Sementara cabai rawit hijau Rp 30 ribu dan cabai rawit merah Rp 60 ribu per Kg.

Sementara harga bawang terpantau stabil, yakni bawang merah Rp 35 ribu dan bawang putih Rp 20 ribu per Kg.

Harga ayam terpantau juga stabil, yakni Rp 28 ribu untuk ayam broiler dan Rp 60 ribu per Kg untuk ayam kampung.

Harga beras belum berubah dari hari kemarin, yakni beras Belido, beras King, beras Naruto dan beras Tiga Kartu Rp 13 ribu per Kg.

Baca Juga: Biodata Artis Kriss Hatta, Duda yang Kini Jadi Sorotan Karena Pacari Gadis 14 Tahun

Sementara beras Anggur Rp 14 ribu dan beras Op Bulog Rp 9.500 per Kg.

Simak update harga bahan pokok di Jambi hanya di Tribunjambi.com

Imbas Harga BBM Naik, Harga Sembako Melonjak 5-10 Persen

Harga sembako mulai naik sekitar 5 persen pada 12 September 2022.

Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) melaporkan, saat ini harga kebutuhan pokok di pasar telah mengalami kenaikan seiring dengan harga bahan bakar minyak (BBM).

Sekretaris Jenderal APPSI Mujiburohman mengatakan, harga-harga di pasar telah mengalami kenaikan terutama pada komoditas bahan makanan pokok.

"Iya ini harga-harga mulai naik. Kenaikan barang terutama sembako sekitar 5 sampai 10 persen," kata dia kepada Kompas.com, Senin (12/9/2022).

Ia berharap, semoga tidak terjadi lonjakan yang lebih tinggi lagi terhadap komoditas di pasar.

Pasalnya, pedagang masih harus menanggung beban yang berat meskipun situasi pandemi berangsur membaik.

Baca Juga: RESMI Dapat Hak Perwalian Gala Sky, Haji Faisal Beri Syarat Ini Pada Doddy Sudrajat Jika Ingin Ketemu Cucu

Mujib menjelaskan, pedagang harus mengurangi konsumsi karena karena kenaikan harga bahan pokok.

Sementara itu, dari sisi penghasilan, pedagang belum merasakan kenaikan pendapatan.

Untuk berkompromi dengan situasi ini, Mujib menyebutkan, pedagang sebisa mungkin tidak menaikkan harga terlalu tinggi untuk menjaga pelanggan tetap datang.

"Selain itu, pedagang juga mengurangi persentase keuntungan," imbuh dia.

Lebih lanjut, Mujib menyampaikan, saat ini pihaknya belum menerima pendekatan dari pemerintah terkait insentif khusus yang dapat diberikan kepada pedagang pasar.

Sebelumnya, ia menuturkan, kalau harga BBM naik biaya angkutan komoditas pasar juga pasti naik.

"Kalau biaya angkutan naik, harga barang pasti naik. Kalau begini, tapi pendapatan masyarakat tidak naik pasti akan terjadi pengiritan. Sudah pasti pendapatan pedagang akan berkurang," kata dia dalam konferensi pers di Pasar Minggu, Selasa (30/8/2022).

"Ini harus ada intervensi pemerintah karena pemerintah yang punya sarana dan prasarana untuk membantu pedagang pasar," timpal dia.

Baca Juga: Uang Belum Masuk Rekening Padahal Sudah Ada Notifikasi BSU 2022 Tersalurkan? Begini Solusinya

GridPop.ID (*)