Find Us On Social Media :

Miris! Balita Terkena Hipotermia Saat Diajak Orang Tua Naik Gunung, Begini Kondisinya Kini

By Ekawati Tyas, Kamis, 29 September 2022 | 11:32 WIB

Ilustrasi Balita

GridPop.ID - Seorang balita menderita hipotermia setelah diajak orang tuanya mendaki gunung.

Para pendaki itu bahkan tersesat di gunung sebelum akhirnya ditemukan.

Melansir Kompas.com via Tribun Jateng, mereka berhasil diselamatkan oleh Basarnas Manado.

Ya, tujuh pendaki dan seorang balita itu tersesat di Gunung Soputan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.

Basarnas menerima laporan kejadian membahayakan jiwa ini pada, Minggu (25/9/2022).

Berdasarkan informasi, tujuh pendaki yang membawa balita itu malah tersesat saat hendak turun melalui jalur Desa Tumaratas.

Diketahui tujuh pendaki ini dan balita bertempat tinggal di wilayah Kota Manado, Sulawesi Utara.

Adapun nama-nama para pendaki dan balita yakni Fauzan Mamonto (21), Aidil Akbar (21), Ardika Moho (18), Acan Weker (19), Putri Nuraim (21), Yayan Rahman (27), Muhamad Gifari (3), dan Fazrim Moho (21).

"Setibanya di Desa Tumaratas, tim langsung berkoordinasi dengan kelompok pelestarian sumber daya alam (KPSDA) Desa Tumataras, tim langsung bergerak ke atas melalui jalur Desa Tumataras bersama KPSDA," kata Brury kepada Kompas.com, Rabu (28/9/2022).

Baca Juga: Viral Video Pendaki Gunung Lawu Sebelum Tewas di Tepi Jurang, Bertingkah Aneh Hingga Nekat Copot Baju di Tengah Kabut Demi Selimuti Potongan Kayu

Ketika melakukan pencarian, tim berteriak agar para pendaki mendengar teriakan itu.

Hingga subuh tiba, tim belum menemukan para pendaki itu.

Tim lantas beristirahat di Basecamp Elas Wongker dan kembali menlanjutkan pencarian pada, Senin (26/9/2022) pagi.

Pencarian dilakukan dengan berjalan kaki dan menggunakan motor trail.

"Pada pukul 08.00 WITA, tim SAR gabungan menemukan korban di pinggir jalan sedang beristirahat mengingat balita mengalami gejala hipotremia," jelas Brury.

Selanjutnya tim SAR gabungan langsung mengevakuasi korban dan balita menggunakan motor untuk di bawa turun gunung.

"Mengingat balita mengalami gejala-gejala hipotermia, semua korban dievakuasi dalam keadaan selamat," ungkapnya.

Melansir Tribun Bali, hipotremia merupakan penurunan suhu tubuh akibat paparan suhu dingin yang terlalu lama.

Risiko paparan dingin meningkat saat bulan-bulan musim dingin tiba, pendakian gunung, dan berlayar di tengah laut.

Baca Juga: Nekat Naik Gunung Sendirian, WNA Asal Rusia Tersesat di Gunung Sanghyang Bali di Ketinggian 1.880 Mdpl, Sempat Lakukan Hal Tak Disangka Ini Saat di Puncak

Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh turun drastis hingga di bawah 35 derajat Celcius, padahal suhu tubuh normal manusia berkisar antara 36,5–37,3 derajat Celcius.

Selama terpapar suhu dingin, seseorang akan kehilangan panas tubuh hingga 90 persen yang keluar melalui kulit.

Kebingungan dan kelelahan dapat terjadi, yang menghambat kemampuan seseorang untuk memahami apa yang terjadi.

GridPop.ID (*)