Find Us On Social Media :

Merinding, Lihat Rekaman Korban Tewas Menumpuk di Pintu 13 Stadion Kanjuruhan, TGIPF: Mengerikan Sekali

By Andriana Oky, Senin, 10 Oktober 2022 | 21:03 WIB

Kolase foto : Anggota TGIPF - Pintu 13 Stadion Kanjuruhan

GridPop.ID - Tragedi Kanjuruhan menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Tanah Air.

Ratusan orang meregang nyawa imbas tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) lalu.

Buntut tragedi berdarah tersebut, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) melakukan penyidikan ke Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Salah satu anggota TGIPF, Nugroho Setiawan sempat melihat detik-detik korban Kanjuruhan berdesakan hingga tewas di pintu 13 melalu rekaman kamera CCTV.

"Tadi saya sempat melihat rekaman CCTV Kejadian, khususnya di Pintu 13. Wah mengerikan sekali," terang Nugroho dikutip dari melalui TribunWow.com.

Seperti diketahui, Pintu 13 Stadion Kanjuruhan menjadi salah satu pintu yang digunakan para penonton laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) lalu untuk mencoba keluar dari stadion setelah terkena tembakan gas air mata.

Nugroho dalam keterangannya menerangkan pintu 13 terbuka sangat kecil saat kericuhan terjadi. Pintu 13 seharusnya digunakan untuk pintu masuk, bukan pintu keluar.

"Jadi situasinya adalah pintu terbuka, tapi sangat kecil. Dan itu seharusnya pintu untuk masuk, tapi terpaksa jadi pintu keluar."

Kondisi mengerikan pun tak bisa terhindarkan.

Baca Juga: Inilah 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan Serta Kesalahannya, Mulai dari Panitia Pelaksana Hingga Anggota Polisi!

Puluhan orang jatuh, pingsan, terhimpit dan terinjak-injak akibat saling berdesakan untuk keluar menghindari tembakan gas air mata yang dilakukan aparat.

"Jadi miris sekali saya melihat detik-detik beberapa penonton tertumpuk dan meregang nyawa, terekam sekali di CCTV," kata Nugroho dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (9/10/2022).

Dikutip dari Kompas.com, terungkap jika 131 orang tewas di depan pintu 13 stadion Kanjuruhan.

Salah satu penjual kopi yang berada tidak jauh dari pintu 13, Anis mengatakan, saat itu kondisi di area pintu tribune 13 cukup mencekam.

Tapi ia tidak tahu pasti apakah benar pintu 13 itu terkunci saat itu.

Karena ketika kejadian, Anis juga sibuk merawat korban luka-luka yang dievakuasi ke dalam warungnya.

"Jadi saya tidak sempat keluar melihat pintu itu. Apalagi di depan warung saya ini banyak Aremania yang tidak masuk ke dalam stadion," ungkapnya.

Baca Juga: Terungkap Peran 6 Tersangka Tragedi Stadion Kanjuruhan, 3 Diantaranya Beri Perintah untuk Tembak Gas Air Mata!

Namun, melihat dinding bekas dibobol dan pagar yang rusak, Anis menduga pintu itu memang tidak dalam kondisi terbuka saat itu.

Kini, pintu tribune 13, menjadi tempat tujuan masyarakat yang ingin memanjatkan doa bagi para korban tewas.

Tampak ada gantungan syal serta kaus Arema di gagang pintu tersebut.

Salah satu kaus yang digantung di dinding ventilasi yang rusak tertulis: 'Tenang di Tribun Barumu Saudaraku'.

GridPop.ID (*)

Baca Juga: Diduga Kurang Oksigen & Paparan Gas Air Mata, Komnas HAM Ungkap Kondisi Korban Tragedi Kanjuruhan: Mata Merah, Keluar Busa