Satu tahun setelah menikah, Mariam melahirkan anak kembar pertamanya.
Kemudian, secara berturut-turut Mariam terus melahirkan anak lagi.
Saat ia berusia 23 tahun, Mariam telah memiliki 2 anak.
Mariam bukannya enggan berhenti memiliki buah hati.
Hal ini lantaran dokter bilang jika pil KB malah akan membahayakan nyawa Mariam.
Dokter Ahmed Kikomeko dari Rumah Sakit Umum Kawempe menjelaskan, tindakan kontrasepsi tidak hanya mengancam sistem reproduksi Mariam,namun juga hidupnya.
"Saya diminta untuk membiarkan siklus saya. Namun saya sempat mencoba Peralatan Inter Uterine (IUD).
Namun saya malah muntah tak henti-hentinya dan koma satu bulan," kenang Nabatanzi.
Hidup Mariam semakin runyam tatkala suaminya malah pergi minggat usai kelahiran anaknya yang ke-44.
"Saya tumbuh dengan air mata, suami saya membuat saya menderita," kata Mariam.
"Sepanjang hidup saya habiskan untuk mengurus anak-anak dan bekerja untuk mencari uang," tambah dia.