Find Us On Social Media :

Penyebab Ferdy Sambo Marah, Putri Candrawathi Menangis Sambil Ngadu karena Brigadir J Berbuat Kurang Ajar di Magelang

By Lina Sofia, Selasa, 18 Oktober 2022 | 07:21 WIB

Putri Candrawathi menangis dan cerita Yosua 'berbuat kurang ajar'

GridPop.ID - Sidang kasus pembunuhan Brigadir J diawali dengan sidang tersangka utama Ferdy Sambo.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengungkapkan awal kemarahan Ferdy Sambo pada Brigadir J.

Rupanya kemarahan Ferdy Sambo bermula saat mengetahui kabar dari istrinya, Putri Candrawathi.

Dilansir dari Kompas.com, menurut jaksa, kemarahan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri itu muncul setelah istrinya, Putri Candrawathi, memberitahu adanya perlakuan kurang ajar dari Yosua di Magelang melalui telepon.

Keduanya didakwa bersama dengan Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf melakukan pembunuhan berencana terhadap Yosua di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren III pada Jumat 8 Juli 2022.

"Putri yang berada di rumah Magelang sambil menangis berbicara dengan Ferdy Sambo bahwa Yosua yang ditugaskan untuk mengurus segala keperluannya telah masuk ke kamar pribadi dan melakukan perbuatan kurang ajar," ucap jaksa Rudy Irmawan dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022).

"Mendengar cerita tersebut, Ferdy Sambo marah terhadap Yosua," kata jaksa melanjutkan.

Namun, atas kemarahan tersebut, menurut jaksa, Putri meminta suaminya untuk tidak menghubungi siapa pun.

"Jangan menghubungi ajudan, jangan hubungi yang lain," ucap jaksa menirukan permintaan Putri kepada Sambo.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan jaksa, Putri meminta peristiwa tersebut tidak disampaikan kepada pihak lain lantaran khawatir dengan kondisi rumah di Magelang yang kecil bakal terjadi sesuatu.

Sebab, lanjut jaksa, Putri takut dengan Yosua yang memiliki senjata dan tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan ajudan yang lain.

Baca Juga: BUKAN Soal Pelecehan Seksual, Terungkap Alasan Putri Candrawathi Telepon Bharada E, Fakta Baru Terkuak

"Ferdy Sambo menyetujui permintaan Putri dan Putri meminta untuk pulang ke Jakarta dan akan menceritakan peristiwa yang dialaminya di Magelang setelah tiba di Jakarta," papar jaksa.

Usai mendengar cerita dari istrinya, Sambo lantas merencanakan pembunuhan terhadap Yosua yang turut melibatkan Putri, Richard, Ricky, dan Kuat.

Sebelumnya, dilansir dari Tribunnews.com, Putri Candrawathi ditemukan asisten rumah tangga (ART) Susi dalam kondisi tergeletak hampir tidak sadarkan diri seusai Brigadir J berada di lantai atas.

Beberapa lama kemudian, Bripka Ricky Rizal (Bripka RR) yang diminta pulang Putri Candrawathi ke rumah Magelang bersama Bharada Richard Eliezer (Bharada E), mendapat perintah untuk naik ke kamar lantai dua.

Bripka RR kemudian diminta Putri Candrawathi untuk memanggil Kuat Maruf.

"Sekitar pukul 19.30 WIB, Richard Pudihang Eliezer Lumiu (Bharada E) dan Ricky Rizal Wibowo (Bripka RR) kembali ke rumah Magelang karena sebelumnya telah dihubungi saksi Putri Candrawathi untuk cepat kembali ke rumah Magelang."

"Setiba di rumah Magelang, Richard Pudihang Eliezer Lumiu dan Ricky Rizal Wibowo mendapati saksi Putri Candrawathi sedang menangis di kamarnya dan menanyakan apa yang terjadi. Namun, saksi Putri Candrawathi tidak memberi penjelasan apapun."

"Saksi Putri Candrawathi kemudian meminta Ricky Rizal Wibowo untuk memanggil Kuat Maruf dan menenangkannya agar tidak terjadi keributan antara Kuat Maruf dan Nofriansyah Joshua Hutabarat," urai Jaksa.

Tak lama setelah memanggil Kuat Maruf, Putri Candrawathi memerintahkan Bripka RR untuk memanggil Brigadir J.

Dalam kesempatan itu, Bripka RR menanyakan apa yang telah terjadi pada Brigadir J.

Namun, Brigadir J mengaku tak tahu mengapa Kuat Maruf marah kepadanya.

Baca Juga: Kubu Ferdy Sambo Munculkan Kronologi Baru Jelang Sidang Perdana, Kuasa Hukum Sebut Suami Putri Candrawathi Niatnya Ingin Main Badminton

"Saksi Putri Candrawathi lalu meminta Ricky Rizal Wibowo agar memanggil Nofriansyah Joshua Hutabarat."

"Ricky Rizal Wibowo lalu turun ke lantai satu rumah Magelang dan memanggil Nofriansyah Joshua Hutabarat sambil bertanya, 'ada apa Yos?'."

"Dan dijawab oleh Nofriansyah Joshua Hutabarat, 'nggak tahu Bang, kenapa Kuat marah sama saya'," ungkap Jaksa membacakan dakwaan.

Bripka RR kemudian membawa Brigadir J ke kamar Putri Candrawathi.

Ia menunggu di dekat pintu kasa depan kamar Putri Candrawathi agar tidak terjadi keributan.

Saat itu, Putri Candrawathi mengatakan telah memaafkan sikap Brigadir J, tetapi meminta sang ajudan untuk mengundurkan diri.

Setelahnya, Bripka RR melihat Brigadir J menangis saat keluar dari kamar Putri Candrawathi.

"Saksi Putri Candrawathi mengatakan kepada Nofriansyah Joshua Hutabarat, 'saya mengampuni perbuatanmu yang keji terhadap saya. Tapi, saya minta kamu untuk resign'," kata Jaksa.

"Lalu, Nofriansyah Joshua Hutabarat keluar kamar sambil menangis dan turun bersama Ricky Rizal Wibowo," imbuhnya.

Pada tengah malam, Putri Candrawathi lantas menelepon Ferdy Sambo dan mengatakan ingin segera pulang ke Jakarta karena Brigadir J telah bersikap kurang ajar padanya.

Baca Juga: SIDANG Perdana di Depan Mata, Terungkap Kondisi Fisik dan Mental Putri Candrawathi yang Begini

GridPop.ID (*)