Find Us On Social Media :

Tips Hidup Aman Berkendara saat Hujan, Lengkap dengan Hal-hal yang Dapat Dilakukan Sebelum Melakukan Perjalanan

By Lina Sofia, Kamis, 20 Oktober 2022 | 14:02 WIB

Ilustrasi kendaraan melintasi banjir

GridPop.ID - Indonesia mulai memasuki musim hujan bahkan tak jarang menyebabkan banjir di beberapa area.

Bagi para pemilik kendaraan, banjir tentu menjadi hal yang harus di waspadai karena dapat menyebabkan kerusakan pada komponen mobil maupun motor.

Maka dari itu tips hidup berkendara aman saat hujan ini penting untuk diketahui.

Melansir Tribun Otomotif, Marketing Head PT Sokonindo Automobile (DFSK) Achmad Rofiqi, menyampaikan berkendara dimusim hujan tentu membutuhkan ekstra perhatian, karena lebih menantang serta karakteristik jalanan yang berbeda.

"Oleh sebab itu, kami menghimbau kepada konsumen DFSK lebih berhati-hati dan bisa memaksimalkan sejumlah fitur yang dimiliki oleh kendaraan-kendaraan DFSK demi menunjang perjalanan yang lebih aman dan nyaman," ungkap Achmad Rofiqi, Senin (17/10/2022).

DFSK memberikan lima tips hidup berkendara aman saat hujan dan hal-hal yang dapat dilakukan sebelum melakukan perjalanan.

1. Mengecek Kondisi Lampu

Komponen pertama yang harus diperiksa kondisinya adalah bagian lampu, karena akan membantu visibilitas kala melakukan perjalanan di musim hujan.

Pertama, pastikan lampu-lampu bekerja dengan baik dan menyorot dengan baik. Periksa untuk lampu dekat, lampu jauh, lampu sein dan lampu hazard.

Di model DFSK Glory i-Auto didukung dengan Auto Light yang kan hidup secara otomatis saat kondisi gelap. Selain itu, DFSK Glory i-Auto didukung juga cornering light pada foglamp sehingga akan membantu pengemudi mendapatkan pencahayaan tambahan saat berbelok.

2. Kondisi Wiper Harus Maksimal

Kondisi wiper harus dipastikan kondisinya mulai dari karetnya masih menyeka air dengan maksimal. Cek juga cairan pembersih wiper untuk memaksimalkan pembersihan kaca yang kotor.

Baca Juga: Tips Hidup Bebas Vagina Berjamur, Bahan Dapur Ini Ternyata Bisa Mengatasinya

Kemudahan mengemudi di saat kondisi hujan bisa dirasakan melalui Auto Wiper with Rain Sensor yang akan bekerja secara otomatis saat hujan tiba. Ini menjadi fitur unggulan dari DFSK Glory i-Auto.

3. Menjaga Kondisi Ban dan Tekanan Angin

Ban menjadi komponen yang harus diperiksa karena merupakan komponen yang langsung bersentuhan dengan aspal.

Aspek pertama yang perlu diperhatikan pertama ada kondisi kembangan ban. Apabila sudah mulai menipis maka waktunya diganti untuk memaksimalkan daya cengkram ban saat perjalanan.

Selain itu, silakan di cek tekanan angin apakah sudah sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Pemilik kendaraan bisa mengecek rekomendasi tekanan angin ban melalui informasi yang ditempel di pilar B pintu pengemudi.

4. Hindari Jalanan yang Tergenang atau Banjir

Hujan membuat sejumlah jalan tergenang air atau bahkan banjir yang membuat permukaan aspal tidak terlihat.

Pencegahan pertama yang harus dilakukan mulai dari menghindari genangan air untuk mengantisipasi adanya jalan berlubang yang tidak terlihat.

Kemudian ketika menemukan banjir, alangkah baiknya tidak menerjang dan mencari rute lain yang lebih aman.

Ada banyak resiko yang dihadapi kala menerjang banjir, mulai dari kaki-kaki lebih cepat karat hingga resiko water hammer yang membuat mesin mati.

Baca Juga: Tips Hidup Atasi Muka Sering Memerah Pertanda Tak Cocok Skincare, Dokter Sarankan Hal Ini

Sebagai informasi, kendaraan-kendaraan penumpang DFSK sangat siap untuk menghadapi jalanan yang tidak mulus karena didukung ground clearance yang tinggi. Tercatat, DFSK Glory 560 saja memiliki ground clearance mencapai 200 mm.

5. Menjaga Kecepatan

Jaga kecepatan kala berkendara karena jalanan lebih licin dan pandangan mengemudi lebih terbatas akibat air hujan. Kemudian jaga jarak kendaraan lebih dari 3 detik untuk menghindari tabrakan beruntun di jalan.

Dengan banyaknya wilayah yang diguyur hujan, apakah saat ini Indonesia sudah memasuki musim penghujan?

Mengutip dari laman Kompas.com, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maming Saepudin mengatakan, beberapa wilayah di Indonesia pada periode Oktober ini masih memasuki periode peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

"Awal musim hujan di sebagian wilayah Indonesia mulai masuk di November 2022 termasuk wilayah Jabodetabek," kata Maming kepada Kompas.com, Sabtu (8/10/2022).

Menurutnya, terdapat peningkatan aktivitas dinamika atmosfer hingga sepekan ke depan.

Peningkatan dinamika atmosfer tersebut, misalnya aktifitas low pressure yang berdampak pada terbentuknya pola pertemuan dan perlambatan angin.

Tak hanya itu, aktivitas gelombang atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO), Kelvin Wave, dan Rossby Wave juga secara umum dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan, khususnya di Indonesia bagian barat dan tengah.

"Kondisi tersebut yang saat ini menjadi pemicu meningkatnya potensi hujan dan cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan," jelas dia.

Selain bencana hidrologi, aktivitas atmosfer tersebut juga dapat menyebabkan gelombang tinggi dengan kisaran lebih dari 2,5 meter di sejumlah perairan Indonesia.

Baca Juga: Tips Hidup: Hindari 4 Kebiasaan Berikut Ini Saat Skin Barrier Rusak, Salah Satunya Jangan Tergoda Jajan Skincare Viral

GridPop.ID (*)