Find Us On Social Media :

TEGA Perbudak Anak 3 Tahun untuk Cari Uang, Ibu Kandung Aniaya Putrinya Agar Mau Berpose Saat Pemotretan

By Luvy Octaviani, Kamis, 20 Oktober 2022 | 18:30 WIB

Seorang Ibu Paksa Putrinya Jadi Model Cilik, Tega Menendanginya Demi Honor Rp 30 Juta per Hari

GridPop.ID - Ibu kandung seharusnya menyayangi putrinya sendiri.

Namun hal kejam justru dilakukan oleh ibu kandung satu ini.

Bagaimana tidak? ibu ini tega memperbudak anak 3 tahun untuk cari uang.

Dilansir dari laman sosok.id, kejadian memilukan ini terbongkar pada tahun 2020 silam.

Seorang ibu asal Tiongkok Timur ini ramai dihujat pengguna internet setelah videonya menyiksa putrinya sendiri viral di media sosial.

Mengutip The Sun, video ini mulai viral di media sosial lokal Tiongkok, Weibo.

Diketahui, bocah kecil yang baru berusia 3 tahun itu bernama Niu Niu.

Niu Niu, dikenal di industri fashion lokal sebagai model sosial media.

Video tersebut, kini juga ikut viral di Indonesia setelah akun Instagram lokal ikut mengunggahnya, salah satunya yakni @mpasiforbaby.

Pada keteranganyang ditulis @mpasiforbaby pada unggahannya, video viral Niu Niu ditendang ibunya sendiri berimbas ke karirnya.

Banyak toko-toko online lokal disana memutuskan kontrak dengan ibu Niu Niu.

Baca Juga: Kemunculan Adik Perempuan Brigadir J yang Jarang Tersorot, Akui 3 Kali Mimpikan Mendiang: Ngasih Tahu

Padahal, Niu Niu cukup sukses dalam karirnya.

Mungkin bisa dibilang, keserakahan sang ibu menghancurkan putrinya sendiri, baik secara fisik maupun karirnya.

Sang ibu memaksa putrinya sendiri untuk melakukan pemotretan dengan 400 pakaian berbeda, hanya dalam rentang waktu 4 hari saja.

Dalam setiap pekerjaannya, ibu Niu Niu dapat meraup uang Rp 10 - 30 juta dalam sehari.

Pada video pertama yang diunggah @mpasiforbaby, Niu Niu tampak lucu dan menggemaskan, berpose manis dalam berbagai outfit.

Namun dalam video kedua, perangai sang ibu mulai tampak.

Tampak sang putri, ditendang dari belakang oleh sang ibu.

Sang bocah hanya bisa terdiam saat ditendang, dan mendengan celotehan sang ibu yang terlihat marah.

"Saya akan menendangmu sampai mati, ambil bunga itu sekarang! Jangan membuatku kesal saat pemotretan," tulis @mpasiforbaby dalam keterangan videonya.

Pada video kedua, tampak Niu Niu yang tampil dengan outfit berbeda sedang dimarahi sang ibu.

Entah apa yang diutarakan sang ibu, namun ia terlihat tega memukul putrinya sendiri dengan menggunakan gantungan baju.

Baca Juga: Cara Ganti Nomor HP di Akun Prakerja, Ikuti Tips Berikut Ini yang Dijamin Anti Gagal!

Pada video ketiga, sang ibu lagi-lagi terlihat mengancam putrinya sendiri.

Ia seakan hendak memukul Niu Niu.

Terlihat Niu Niu kaget saat hendak dipukul ibunya.

"Bilang halo, cepat, bilang halo, tersenyumlah dan dansa" begitu ucap sang ibu, seperti yang ditulis @mpasiforbaby.

Dimarahi sang ibu (lagi), Niu Niu langsung merubah ekspresinya dan langsung berpose.

Tentu, 3 video tersebut langsung mengundang kritik dan hujatan dari para netizen lokal dan Internasional.

Mengutip The Sun, bahkan ada netizen yang terang-terangan menyebut jika ibu Niu Niu tak ada harganya sama sekali karena perangainya.

"Kau mengeksploitasi anakmu sendiri, kau tak ada harganya!," ucap seorang netizen.

Dihujat sana-sini, sang ibu langsung mengucapkan permintaan maaf.

"Aku tak berniat melukai dan menganiayanya, dan aku minta maaf atas kesalahpahaman karena aksiku yang berlebihan ini.

Aku ingin mengatakan kembali, jika putriku mendapatkan perawatan dan cinta yang sangat besar.

Terima kasih atas pengertiannya," tulis sang ibu, dikutip dari The Sun.

Baca Juga: Ditiduri 2 Bulan Non Stop, Gadis 12 Tahun Jadi Korban Nafsu Birahi Pria Paruh Baya dengan Iming-iming Bakal Dinikahi

Dampak Jangka Panjang yang Dirasakan Anak Korban Kekerasan

Dilansir dari laman kompas.com, ada 5 efek jangka panjang kekerasan pada anak yang harus diwasapadai antara lain:

1. Depresi

Depresi adalah dampak yang paling sering muncul dari kekerasan terhadap anak. Kebanyakan korban merasa tindakan itu akibat kesalahan mereka. Pikiran ini memicu perasaan tidak berharga yang berujung pada depresi.

2. Kecemasan

Gangguan mental ini juga kerap dirasakan anak yang punya sejarah sebagai korban kekerasan.

Navarez mengatakan jika anak akan merasa cemas terus menerus dan tidak percaya baik pada dirinya maupun lingkungan di sekitarnya.

Perasaan negatif ini bahkan terus bertahan hingga usia dewasa dan mengganggu kehidupan mereka berikutnya.

3. Masalah hubungan pribadi

Trauma masa kecil dapat berpengaruh pada hubungan pribadi yang dijalani ketika dewasa.

Hal ini berawal dari perasaan rendah diri yang membuat mereka mempertanyakan banyak hal. Anak korban kekerasan juga cenderung terjebak pada hubungan yang tidak sehat dan cenderung sulit keluar dari posisi tersebut.

Baca Juga: EDAN! Remaja Perkosa Bocah 8 Tahun hingga Akibatkan Selaput Dara Robek, Modus Pelaku Bikin Murka

Secara tidak langsung, mereka merasa jika ini adalah akibat dari kesalahan di masa lalu.

4. Perilaku tidak sehat

Anak korban kekerasan juga cenderung melakukan perbuatan yang tidak sehat. Misalnya saja gangguan makan, alkoholik dan penyalahgunaan obat-obatan.

Dari yang sebelumnya sebagai korban, mereka juga bisa beralih menjadi pelaku kekerasan dan kriminalitas. Hal ini merupakan efek berlapis atas perasaan rendah diri yang dirasakan.

5. Masalah kesehatan

Kekerasan yang dilakukan orang dewasa jelas menghasilkan rasa sakit fisik kepada anak. Lebam, berdarah dan patah tulang adalah efek yang nampak dari luar.

Namun, karena anak sedang dalam fase tumbuh kembang maka perilaku ini juga akan menggangu perkembangan otak dan trauma mendalam.

Dalam jangka panjang, ini menyebakan sejumlah masalah kesehatan seperti jantung, penyakit paru obstruktif kronik, tekanan darah tinggi, diabetes, asma, penyakit hati, dan obesitas. Biasanya keluhan ini baru dirasakan setelah mencapai usia dewasa.

Baca Juga: Belasan Tahun Tak Ada Kabar Usai Diperistri Syekh Puji, Intip Potret Terbaru Lutfiana Ulfa, Penampilannya Manglingi!

GridPop.ID (*)