"Untuk menyampaikan bahwa Indonesia ini salah karena dasarnya bukan islam tapi ideologinya Pancasila," ujar Hengki.
Hengki menjelaskan, Siti sebelum tertangkap sudah tiga kali pergi ke wilayah Istana.
Sejauh ini diketahui Siti terindikasi terhubung dengan kelompok yang diindikasikan Hizbutahrir Indonesia (HTI) dan Negara Islam Indonesia (NII) melalui akun sosial media (Sosmed).
"Yang bersangkutan terhubung secara medsos media sosial kepada beberapa akun yang kita indikasikan sebagai akun eks HTI maupun dari NII atau Negara Islam Indonesia," ungkap Kabags Banops Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Rabu (26/10/2022).
Selain menyelidiki latar belakang Siti, Densus 88 juga memeroleh informasi adanya dua orang berinisial BU dan JM yang tergabung dalam NII Jakarta Utara.
"Dimana BU dan JM ini memang diketahui sudah berbaiat kepada amir atau NII sehingga kemudian hasil koordinasi kita menyimpulkan bahwa penanganan ini harus juga menerapkan Undang Undang tentang penanggulangan terorisme," jelas Aswin.
BU alias Bahrul Ulum (37) diketahui merupakan suami Siti.
Sementara itu JM adalah guru dari Siti. Kini keduanya juga telah diamankan bersama Siti.
Sedangkan pistol FN yang dibawa Siti diketahui merupakan milik paman Siti yang merupakan purawirawan ABRI.
Selama ini Siti diketahui tinggal di Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Siti tinggal bersama suami dan dua anaknya.